TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan jurnalis dan penulis alumni Pondok Modern Darussalam Gontor akan berkumpul dalam gelar acara bertajuk Malam Literasi Santri di Universitas Darussalam (UNIDA), Ponorogo, Jawa Timur, 1 Februari 2019.
Kegiatan ini diinisiasi oleh komunitas Jurnalis Alumni Gontor (JAGO). JAGO beranggotakan para jurnalis dan mantan jurnalis dari berbagai media.
"Acara ini terbuka buat umum. Peserta akan banyak dari jurnalis alumni Gontor, pegiat literasi alumni Gontor, mahasiswa UNIDA, hingga santri Pondok Gontor dan mahasiswa umum yang giat di dunia literasi," kata Penggagas JAGO, Zakiyanto Arief, Rabu (23/1/2019).
Acara Malam Literasi Santri akan disemarakkan dengan beragam agenda. Seperti halnya ziarah ke makam Trimurti pendiri Gontor, seminar, serta pentas pembacaan puisi dan Orasi Literasi Kebangsaan.
"Selain sebagai wadah silaturahmi, Malam Literasi Santri juga berangkat dari gagasan serta bentuk kepedulian terhadap dunia literasi yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat terutama ketika berita hoax mulai massif penyebarannya," kata Anggota JAGO, Hariqo Wibawa Saputra.
Gontor sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak 1926 diakui begitu dekat dengan dunia kepenulisan. Tradisi literasi Gontor telah berlaku sejak lama.
Salah satu Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Zaenuddin Fananie pernah melahirkan buku berjudul Pedoman Tulis Menulis dan Jurnalistik. Buku tersebut terbit pada tahun 1934.
KH Imam Zarkasyi salah satu Trimurti juga demikian, beberapa karya tulis KH Imam Zarkasyi hingga saat ini masih menjadi rujukan kalangan luas.
Berkat itu hingga kini Gontor sudah menelurkan banyak penulis, jurnalis bahkan sastrawan.
Hal ini tak bisa dilepaskan dengan adanya klub belajar tulis menulis yang disediakan di Pondok Modern Gontor.
Pengembangan literasi di Pondok Modern Gontor diciptakan lewat Darussalam Post, ITQAN, dan FP2WS.
Saat ini Pondok Modern Gontor juga mengembangkan beberapa media penyiaran seperti radio Suara Gontor, Gontor TV, Majalah Gontor, dan beberapa media lainnya.