News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Amran Selama 4 Tahun Jabat Mentan, Betah Pakai Mobil Dinasnya yang Sering Mogok

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak belakang mobil dinas yang baisa dipakai Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, terparkir di Kompleks Kementerian Pertanian RI, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019)

Amran Sulaiman pun menyebut dirinya sebagai Komandan di kementerian tersebut.

Menurut Amran Sulaiman, jika sang komandan saja tidak mengganti kendaraan dinasnya, maka tidak ada satupun yang boleh mengganti kendaraan dinas mereka.

"Enggak ada (ganti mobil selama 4 tahun ini), menteri nya saja tidak beli, (pakai) mobil sebelumnya, nggak ada mobil baru, pak Sekjen nya bagaimana mau beli, komandannya aja tidak beli," jelas Amran Sulaiman.

Amran Sulaiman kemudian melemparkan guyonannya, meskipun dirinya tidak punya mobil dinas yang bagus dan layak, namun ia punya mobil mewah di rumah yang merupakan jenis truck dan SUV, Hummer.

"Ia tidak tahu saya punya Hummer di rumah," kata Amran sambil tertawa.

Saat ditanya ada mobil Fortuner tua di kantornya, ia pun spontan menjawab, "Ya nggak ada yang baru, aku garansi (tidak ada yang baru), itu 2013."

Pada 2018 ini, Amran Sulaiman memang sengaja menekan belanja operasional pada refocusing anggarannya untuk dialokasikan sebagian besarnya pada kebutuhan para petani.

Semua yang dianggap tidak perlu dan hanya membuang anggaran saja, ia pangkas.

"Refocusing anggaran, nah 48 persen ini (bisa dipakai) nggak jelas, (seperti) cat kantor yang masih bisa dipakai tapi mau di cat, kami langsung perintahkan moratorium cat kantor, moratorium, nggak usah pakai MC juga," papar Amran Sulaiman.

Dari 48 anggaran yang sebelumnya dianggarkan untuk belanja operasional, kini ia pangkas signifikan menjadi 3 persen saja.

Baca: Rektor IPB Bangga Mentan Amran Paling Berani Lawan Mafia

Sedangkan 85 persen ia alokasikan untuk belanja kebutuhan petani, seperti alat mesin pertanian, pupuk, dan racun tikus.

"Ini 48 persen langsung kami bongkar, sekarang 48 jadi 3 persen, belikan alsintan, belikan pupuk, belikan racun tikus, belikan semua petani, semua untuk petani," pungkas Amran Sulaiman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini