TRIBUNNEWS.COM, NATAR, LAMPUNG - Desa Padmosari Haduyang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung menjadi daerah pertama pilot project Peletakan Batu Pertama Program Indonesia Terang (PIT) yang telah dicanangkan pemerintah Joko Widodo, Jumat (25/1/2019), demikian hal tersebut dikemukakan Ketum LPCI Teten Indra Abdillah saat membuka pilot project ini.
“Pilot project PIT yang dikembangkan LPCI, berkerjasama dengan para Asosiasi serta mitra Asosiasi semoga bisa menjadi terang desanya, terang jalannya serta terang kesejahteraannya bagi masyarakat penerima manfaat ini. Setelah selama satu tahun melakukan sosialisasi dan perencanaan PIT. LPCI sebagai lembaga independen yang mengkoordinasikan CSR dari seluruh perusahaan swasta nasional dan swasta multinasional yang ada di Indonesia didukung oleh Kemenko Polhukam. Melihat potensi yang besar dari CSR swasta jika untuk membangun masyarakat di seluruh Indonesia”, ujar Teten Indra di halaman SDN 01 Haduyang, tempat dilaksanakannya Peletakan Batu Pertama Program Indonesia Terang (PIT) LPCI.
Seperti diketahui Project PIT LPCI di Lampung sedikitnya sudah 6 Kabupaten/Kota yang sudah selesai tahap perencanaannya dan tinggal pelaksanaannya saja. Dan setiap Desa diprogramkan untuk 10 titik elektrikfikasi tersebut. Dimana minimal 20 Desa setiap Kabupaten setiap tahun dalam 5 tahun secara bertahap akan diterangi lewat program LPCI ini.
Bupati Lampung Selatan Nanang Hermanto, lewat pesan yang dibacakan Asbid Pemerintahan dan Kesra, Suprijango menjelaskan bahwa diharapkan masyarakat dan pemerintah berkerjasama agar penerangan makin cepat. Bupati Lampung Selatan mensiratkan adanya kekurangan Penerangan Jalan Umum (PJU). Karena dari luas dan panjang jalan 1721 km baru ada sekitar 2.000 PJU. Apalagi pentingnya tenaga listrik menjadi tolok ukur perkembangan daerah. Diharapkan PIT dapat membantu mencukupi kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan elektrikfikasi.
Sementara Kadis ESDM Prop. Lampung, Prihartono yang mewakili Gubernur Lampung mengingatkan bahwa rasio elektrikfikasi sudah mencapai 91.49 persen hingga 2018. Sisanya ini yang diupayakan LPCI untuk membantu meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 100 persen di tahun 2019. Hal tersebut bisa tercapai lantaran Pemprop Lampung telah melakukan MOU dengan PLN agar percepatan dengan program yang sama agar Lampung Terang 2019 tercapai sesuai target yang dicanangkan Gubernur. Sedangkan untuk desa yang sudah berlistrik, dari 2600 desa sudah 97 persen yang sudah teraliri listtik. Sisanya tinggal 3 persen atau sekitar 76 desa yang belum dialiri listrik.
Turut hadir dalam acara Peletakan Batu Pertama Program Indonesia Terang
Lembaga Pengembangan CSR Indonesia di Lampung Selatan, Dirpamobvit Polda Lampung Kombes Pol. Prabowo mewakili Kapolda Lampung, Mayor TNI Joko mewakli Dandim Lampung, Camat Natar Koharudin, Tatang dari Forum CSR Kabupaten Lampung Selatan, Yusuf Kota Alam mewakili Walikota Lampung, serta Asosiasi di bawah LPCI seperti Ketua Umum Gappenas Dede Koswara, Ketua Umum Gapcindo Wawan Hermawan, Ketua Umum Pepci Taslim, Ketua Umum Mipcindo Gustiah, dan mitra asosiasi yang diwakili PT. Indoartha Surya Buana.
Sedangkan Ketua Umum Gappenas Dede Koswara menjelaskan bahwa hari ini menunjukkan betapa besarnya perhatian bapak-bapak pada masyarakat Lampung, khususnya Lampung Selatan untuk termotivasi untuk terus bangkit dan terus berupaya mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih baik lagi dan lebih sejahtera.
“Dengan terang desa terang pula kehidupan, jauh dari kejahatan, meningkat kesejahteraan. Pembangunan menyentuh sampai desa, menerangi desa, sebagai putra Lampung saya kembali ke Lampung, membangun Lampung, dengan harapan seluruh Indonesia kita bangun”, tutup Dede Koswara.
Sebagai catatan, Program Indonesia Terang (PIT) mengutamakan sumbernya dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk dapat memberikan listrik kepada masyarakat di daerah. Pembangkit pembangkit listrik dalam PIT dikembangkan berdasarkan sistem kluster dan tidak menyambung ke sistem transmisi yang ada. Model pengembangan yang dilakukan PIT ini disebut sebagai pengembangan lepas-jaringan (off-grid).