News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap Proyek PLTU Riau 1

KPK Terima Pengembalian Uang dari Eni Saragih Sebesar Rp500 Juta

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Idrus Marham (kanan) berjabat tangan dengan Mantan Anggota DPR Eni Maulani Saragih saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (29/1/2019). Sidang Mantan Menteri Sosial tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi dari pihak JPU KPK yakni Mantan Anggota DPR Eni Maulani Saragih. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menerima pengembalian uang dari terdakwa perkara suap proyek PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih sebesar Rp500 juta yang diakui sebagai bagian dari penerimaan gratifikasi. 

Eni merupakan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

"Pengembalian tersebut dilakukan terdakwa melalui rekening penampungan pada 30 Januari 2019. Berikutnya, JPU (Jaksa Penuntut Umum) akan memasukkan sebagai tambahan bukti dalam berkas perkara yang saat ini sedang berjalan," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).

Total pengembalian uang oleh Eni sejak  penyidikan perkara tersebut adalah Rp4.050.000.000 dan SGD10 ribu.

Febri menyatakan bahwa uang yang dikembalikan diakui sebagai bagian dari suap dan gratifikasi yang diterima oleh Eni.

"Sebagaimana telah dituangkan pada dakwaan KPK, yaitu dugaan penerimaan suap Rp3.550.000.000 dan gratifikasi Rp500 juta dan SGD10 ribu," kata Febri.

Jika dibandingkan dengan dakwaan, lanjut Febri, pengembalian yang belum dilakukan adalah Rp5,1 miliar dan SGD40 ribu.

Baca: Kampanye Bareng Zulkifli di Madura, Rhoma Irama Komitmen Menangkan PAN

"Sebagaimana informasi dari JPU, terdakwa telah menyampaikan akan mengembalikan sisa uang gratifikasi yangg pernah diterima secara bertahap atau mengangsur," ujar Febri.

Febri mengatakan, bahwa lembaganya menghargai sikap kooperatif tersebut dan akan dipertimbangkan sebagai aspek meringankan dalam penanganan perkara tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini