TRIBUNNEWS.COM, BEKASI — Garut, Jawa Barat, bisa dibilang sebagai daerah yang mencetak banyak tukang cukur andal di Indonesia.
Salah satunya adalah Agus Wahidin. Sore itu, saya menemui Agus di Pangkas Rambut Tiara yang terletak di Gang Sadar 1, Jalan Raya Kampung Sawah, Jatimelati, Kota Bekasi.
"Masuk saja, Mas, ngobrol di dalam saja," ujar Agus.
Segelas kopi hangat disuguhkan untuk saya. Tempat pangkas rambut milik Agus dan kawannya itu terbilang sederhana dengan dinding bercat putih.
Tidak seperti tempat cukur rambut kekinian atau dikenal "Barbershop" yang interiornya didesain menarik. Terdapat tiga kursi untuk para pelanggan yang ingin dicukur rambutnya di dalam ruangan ber-AC tersebut.
Yang menarik, ada sebuah pigura berupa foto dirinya saat memangkas rambut Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) yang terpajang di ruangan.
Hal itu membuat saya semakin tak sabar mendengar cerita Ketua Paguyuban Pangkas Rambut Indonesia (PPRI) itu. Saya dan Agus pun duduk di atas sofa. Agus mulai bercerita kisah perjalanannya menjadi tukang cukur rambut.
Berawal dari tukang cukur rambut keliling Dia mulai menjadi tukang cukur rambut pada tahun 1987, saat itu usianya baru 19 tahun.
Dia mengaku terbawa dengan lingkungan di kampung halamannya di Garut yang mayoritas ahli memangkas rambut dan berprofesi sebagai tukang cukur rambut.
Seperti sejumlah warga Garut yang lain, Agus akhirnya ikut menekuni profesi tukang cukur rambut.
"Saya rantau ke Jakarta tahun 1987 itu, itu awalnya keliling saya bawa alat cukur sendiri. Sampai akhirnya saya kerja sama orang di daerah Senayan," tutur Agus dengan wajah serius menceritakan kisahnya.
Belasan tahun bekerja sebagai pemangkas rambut di daerah Senayan itu ternyata menjadi titik awal Agus bisa mencukur rambut SBY.
"Saya sering cukurin rambut Pak Irfan Edison dia Setpres (Sekretariat Presiden) waktu itu Pak SBY baru menjabat presiden tahun 2004," kata Agus.
"Saya iseng aja ngomong ke Pak Irfan, 'Kapan saya bisa cukur rambut Pak SBY, saya mau gitu'. Itu omongan sekelibat saja," sambungnya sambil tertawa.
Obrolan saya dengan Agus tiba-tiba terpotong karena ada seorang pelanggan masuk. Agus pun menebar senyuman kepada pelanggannya dan mempersilakannya masuk.
"Mas, saya boleh cukur dulu?" tanyanya kepada saya.
Saya tentu mengangguk dan menunggu Agus mencukur rambut pelanggannya sambil menyeruput kopi hangat. Agus terlihat sangat lihai saat mencukur rambut pelanggannya.
Sesekali dirinya mengobrol akrab dengan pelanggannya. Itu seni mencukur rambut katanya. Kemudian 15 menit berlalu, Agus selesai mencukur rambut dan pelanggannya pulang dengan rambut yang sudah rapi.
"Sampai mana tadi, Mas? Oh iya Pak Irfan yah," lanjut Agus.
Dia pun kembali bercerita soal obrolan singkat tentang impiannya memangkas rambut SBY kepada Irfan. Dia hanya menunggu dan berharap suatu saat impiannya akan terwujud.
Dijemput ke Istana Negara
"Empat bulan Pak SBY menjabat, saya dapat telepon dari Pak Suripto ajudan presiden. Saya disuruh ke Istana untuk pangkas rambut Pak SBY. Itu Pak Suripto dapat rekomen dari Pak Irfan tentang saya itu," ujar dia.
Dijemput pihak Istana Negara, Agus bergegas menuju Istana tepatnya di Wisma Negara. Pukul 15.00 WIB, Agus tiba di Wisma Negara memakai kemeja batik dan celana bahan.
"Pertama bertemu ya saya kenalkan diri sama Pak SBY, saya Agus, Pak, saya dari Garut," tutur Agus meniru perkataannya saat itu.
Agus mengaku tidak gelisah maupun panik saat akan memangkas rambut SBY. Dia hanya memikirkan model rambut yang cocok dan pas untuk orang nomor satu di Indonesia saat itu.
"Bu Ani datangi saya dan berkata Agus potong rambut bapak modelnya kaya ini lagi, rapiin saja," ujar Agus tiru ucapan Ani Yudhoyono.
Selama proses pencukuran rambut SBY, Agus berbincang seputar keluarga, kehidupan dengan SBY. Dalam 15 menit, rambut SBY selesai dicukur. Agus pun pulang kembali ke rumahnya yang saat itu sudah tinggal di daerah Kota Bekasi.
"Malamnya saya enggak bisa tidur abis cukur rambut Pak SBY. Soalnya dulu waktu masih muda pernah ngomong sama teman saya si Asep. Kalau saya bakal potong rambut presiden dan ternyata itu terwujud. Saya enggak menyangka saja," kata Agus dengan penuh senyuman.
Bagi Agus, profesi tukang cukur rambut tak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, ada andil dari tukang cukur rambut dalam kerapihan seseorang, termasuk pemimpin suatu negara sekalipun.
Menurut Agus, seseorang harus punya mimpi besar dan berusaha keras untuk mewujudkan mimpi itu.
Dengan kerja keras dan sabar, dia yakin semua mimpi yang dimiliki manusia akan terwujud di kemudian hari. Hingga saat ini, Agus masih rutin mencukur rambut SBY.
Bahkan, terkadang ia juga memangkas rambut putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ya setiap sebulan sekali itu pasti saya dipanggil disuruh ke Cikeas buat cukur rambut Pak SBY," tutur dia. (Dean Pahrevi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Agus Tak Bisa Tidur Usai Cukur Rambut SBY...",