TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas keamanan di Hotel Borobudur Jakarta menyebut sejumlah orang Papua terlibat dalam pemukulan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui peristiwa pemukulan yang menimpa dua pegawai KPK tersebut terjadi, Minggu (3/1/2019) dini hari.
"Kepala keamanan enggak ada. Situasinya agak ricuh. Ya tahu sendirilah kalau orang-orang itu bagaimana," kata petugas keamanan hotel, Didit, saat ditemui Tribunnews.com, Minggu (3/1/2019).
Meski demikian, Didit mengetahui insiden tersebut juga dari kabar mulut ke mulut.
"Kami kebetulan shift siang dan saat kejadian itu orang-orang malam semua yang sedang jaga," imbuhnya.
Baca: Dua Penyidik KPK Diserang Saat Bertugas di Hotel Borobudur Jakarta
Bahkan saat ditanya soal laporan tertulis terkait insiden tersebut, Didit mengaku pihak keamanan tak memilikinya.
"Pihak (pelaku) enggak mau dikonfirmasi dan dimintai keterangan," ujarnya.
Hal tersebut terjadi juga lantaran pihak keamanan hotel fokus melerai kedua belah pihak dan mencegah insiden tersebut tidak sampai melebar ke mana-mana.
"Informasinya kan kedua belah pihak sepakat membawa ke Polda Metro Jaya. Ya sudah kami jadi lebih tenang," ucap Didit.
Seperti diketahui, KPK telah membawa dua pegawai KPK yang menjadi korban pemukulan tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan visum dan memastikan kondisi dan kesehatannya.
"Sekarang tim (dua pegawai KPK) sedang dirawat dan segera akan dilakukan operasi. Karena ada retak pada hidung dan luka sobekan pada wajah," kata Febri.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap dua pegawai KPK yang tengah bertugas ke Polda Metro Jaya pada Minggu (3/2/2019) sore.
"Tadi tim yang melaporkan menyampaikan beberapa informasi visual untuk kebutuhan investigasi lebih lanjut. Dari proses pelaporan tadi, disampaikan bahwa kasus ini akan ditangani Jatantras Krimum Polda Metro Jaya," kata Febri.
Pihak pemerintah daerah Papua saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu sama sekali ada insiden pemukulan di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu(3/2/2019) dini hari.
Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Papua, Israel Tomi Ilolu saat dikonfirmasi Tribunnews.com mengaku tidak berada di lokasi saat peristiwa tersebut terjadi.
"Saya tidak tahu sama sekali," ujar Israel saat dikonfirmasi melalui telepon.
Israel juga tidak mengetahui bagaimana kejadian persis pemukulan tersebut bahkan diduga melibatkan seorang kepala daerah.
"Saya enggak tahu juga," ujarnya.