TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pilpres 2019 dua bulan lagi, banyak masyarakat masih bimbang menentukan pilihan capres dan cawapresnya.
Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Maruf Amin lantas meyakinkan pemilih terkait sosok capres nomor 01 Joko Widodo.
"Paling bersih dari situ, dari (dua) calon ini (ya) Pak Jokowi. (tak) Otoriter dan bersih dari nepotisme," tutur JK, saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
JK mengatakan, berkaca pada sejarah, gaya kepemimpinan otoriter dan nepotisme menjadi sebab runtuhnya sebuah negara.
Baca: Jokowi Berjanji Menaikkan Harga Gula demi Petani Tebu
Lebih lanjut ia mencontohkan, Venezuela mengalami krisis akibat kondisi negara yang cenderung dijalankan dengan gaya otoriter.
Sedangkan Indonesia hampir mengalami masa yang sama, yakni berkondisi otoriter dan nepotisme, saat era Presiden kedua RI Soeharto.
"Ya tentu saya mengatakan bahwa pilihan kan cuma dua. Nah, hindari sesuatu. Kalau kita lihat sejarah, negara-negara yang jatuh, itu dua (penyebabnya), otoriter dan nepotisme," tutur JK.
Baca: Sandiaga Uno Dikejar Fans Perempuan Lalu Histeris, Budiman Sudjatmiko: Saya Enggak Sefakir Itu
"Venezuela jatuh karena apa? Otoriter kan? Dan juga nepotisme. Kita alhamdulilah, zaman Pak Harto juga jatuh karena apa? Otoriter dan nepotisme," jelas politikus senior Partai Golkar ini.
Sehingga, ia menilai, Jokowi merupakan sosok yang pas memimpin negara ini untuk lima tahun ke depan.
"Jokowi sama sekali tidak ada di (dua) situ. Dia (Jokowi) tidak otoriter, karena selalu semua hal dirapatkan demokratis itu kan di kabinet. Kedua, tidak ada keterlibatan keluarganya sama sekali dalam ekonomi, dalam hal politik. Ya buktinya putra beliau, satu katering, satu jual pisang, kan sama sekali tidak ada nepotisme di sini, Jadi kita bisa aman," beber pria asal Sulawesi Selatan ini.