TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Putri pendiri PKS, Yusuf Supendi, Azmah Shoobiroh mengungkap alasan almarhum ayahnya bergabung menjadi calon legislatif dari PDI Perjuangan.
Azmah mengatakan ayahnya sudah dua tahun mempertimbangkan bergabung dengan PDIP.
"Sebelum bergabung itu almarhum sudah untuk masuk PDIP itu almarhum dua tahun nanya teman-temannya yang di PDIP," ungkap Azmah saat konsolidasi PDIP dalam rangka Safari Kebangsaan VII di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2019).
Menurut Azmah, almarhum Yusuf Supendi ingin berdakwah di PDIP.
Karena lebih baik mengambil jalan dakwah di PDIP ketimbang di PKS.
"Daripada berdakwah di kandang sapi, lebih baik berdakwah di kandang banteng daripada ujungnya di Sukamiskin," tutur Azmah menirukan ucapan ayahnya.
Baca: Peneliti Indef Sebut Bagasi Berbayar Bisa Picu Inflasi dan Hambat Pertumbuhan Ekonomi 2019
Lebih lanjut, hal yang membuat kaget ayahnya, kata Azmah, di kantor PDIP punya masjid.
Dan hanya PDIP yang punya masjid di kantornya. Bukti itu pun menepis isu PDIP anti Islam.
"Di PDI Perjuangan kaget juga, pas masuk itu ternyata di PDI punya masjid. Partai lain pun enggak punya masjid, tapi PDIP punya Masjid," ujar Azmah.
Hal itu pun diamini oleh Wasekjen PDIP Ahmad Basarah.
Bahwa Yusuf Supendi melihat partai dari dalam sehingga bisa mengambil kesimpulan PDIP tidak seperti yang dituduhkan.
"Ternyata beliau sampai pada kesimpulan tuduhan PDIP partai komunis, anti-Islam, partai kafir tidak terbukti. Terbukti PDIP partai nasionalis religius," kata Basarah yang menemani Azmah.
Baca: Tak Miliki Izin Bekerja, Seorang Warga Negara Tiongkok Diusir dari Aceh
Sebelumnya, satu di antara pendiri PKS Yusuf Supendi bergabung dengan partai berlambang banteng moncong putih sebagai calon legislatif.
Namun, perjuangannya terhenti karena meninggal dunia pada Agustus 2018.
Kini perjuangan itu dilanjutkan oleh Azmah sebagai caleg DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor.