Pihaknya kata Dedi bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri arus keluar masuk transfer uang di rekening milik bos tekstil asal Kabupaten Bandung, Nuryanto, yang menjadi korban mutilasi tersebut.
"Selain itu, kami melakukan penelitian lebih mendalam terhadap korban, juga dengan melihat track record korban oleh tim Cybercrime. Dengan PPATK kita lakukan penelusuran arus transfer di rekening korban," kata Dedi.
Hal yang dilakukan ini, kata dia, juga dalam membantu Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengungkap kasus mutilasi ini.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sebagian Potongan Tubuh Dua WNI Korban Mutilasi di Malaysia Masih Belum Ditemukan