TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai pembantu Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambangi para supir Bajaj dan Pedagang ayam di Kemandoran Pluis, Jakarta Barat, Sabtu (16/2/2019). Menhub Budi ingin mendengarkan langsung apa keluhan mereka.
“Karena memang Bajaj adalah salah satu angkutan antar moda, yang selalu digunakan masyarakat terutama yang ada di pelosok-pelosok daerah Jakarta,” kata Menhub Budi Karya Sumadi kepada wartawan, sisela acara Nongkrong Berang Paguyuban Bajaj, Pedagang Ayam dan Warga Pluis, Sabtu (16/2/2019).
“Saya ingin menangkap permasalahannya apa, sehingga bisa dilakukan improvment,” tambah Budi.
Dari hasil diskusinya tadi dengan para supir Bajaj, ada pengertian yang belum sepenuhnya dimengerti oleh para supir Bajaj bahwa moda angkutan transpotrasi ialah berjenjang, itu artinya ada angkutan massal ke moda angkutan lain yang sifatnya feeder (angkutan pengumpan).
“Bajaj adalah satu angkutan Feeder yang memang diperlukan karena Bajaj bisa masuk ke gang-gang kecil seperti ini,” ujar Menhub
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura 2 ini rencananya akan membahas dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Tangerang agar para supir Bajaj bisa mengambil sewa di jalan raya dengan tidak mengganggu pengendara lainya.
“Kami akan rembukan, bagaimana solusi untuk mereka,” pungkas Menhub Budi Karya Sumadi yang lalu diatarkan naik bajaj menuju tempat berpakirnya mobil dinasnya.
Disana, Menhub juga berkesempatan mendengarkan keluhan para pedagang ayam potong. Untuk menghibur mereka, Menteri asal Palembang ini menyanyikan beberapa lagu seperti “Bagadang dan Perahu Layar”. Terlihat nampak sekali tidak ada sekat batas dengan Pembantu Presiden Jokowi ini dengan rakyat.