News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Caleg PDIP Asal Aceh Kritik Omongan Sandiaga dan Dahnil soal Lahan Prabowo

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus muda PDI Perjuangan asal Aceh, Ramond Dony Adam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan asal Aceh, Ramond Dony Adam, menyayangkan ucapan Cawapres 02 Sandiaga Uno dan Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak bahwa lahan yang dikelola Prabowo di Aceh banyak digunakan aktivis Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Dikatakan itu untuk meningkatkan ekonomi mereka (kombatan GAM, red). Kubu paslon 02 terkesan sedang mencoba berlindung di balik nama GAM atas ratusan ribu hektar tanah yang sudah dikuasai oleh Pak Prabowo selama ini," kata Dony, sapaan akrabnya, Selasa (19/2/2019).

Polemik ini berawal dari debat kedua pilpres lalu, dimana Capres Joko Widodo menyebut Prabowo punya lahan ratisan ribu hektar termasuk di wilayah Aceh.

Merasa tertohok akan hal itu, kubu Prabowo-Sandiaga lalu menyebut tanah di Aceh itu digunakan oleh kombatan GAM.

Padahal, menurut Dony, lahan Prabowo itu atas nama PT Tusam Hutani Lestari. Perusahaan itu dalah salah satu bisnis milik Soeharto dan keluarganya di daerah Aceh Tengah.

Baca: [FAKTA] Lahan yang Dikuasai Prabowo 5 Kali Luas Jakarta

Hanya saja kepemilikannya dikuasai sejak lama oleh Prabowo Subianto dan saudara laki-lakinya, Hashim Djojohadikusumo.

Lebih lanjut, Dony yang merupakan caleg PDIP nomor urut 2 untuk dapil Aceh I mengkritik Dahnil Anzar yang terkesan merendahkan mantan kombatan GAM.

Yakni dengan seolah menarik mereka untuk ikut melawan Jokowi. Kata Dony, mantan kombatan GAM bukanlah alat yang bisa dipermainkan sesuai kepentingan politik.

"Mantan kombatan GAM adalah mereka yang cerdas dan berwibawa telah berani berjuang untuk mengubah nasib rakyat Aceh hingga seperti sekarang ini," katanya.

Sandiaga Uno juga dianggap ngawur bicara tentang lapangan kerja di lahan yang dikuasai Prabowo.

"Meningkatkan ekonomi siapa? Bahkan masih banyak mantan kombatan GAM yang kehidupannya saat ini masih jauh dari kata cukup," kata Dony.

Sebagai politikus yang rajin turun ke lapangan, Dony bersaksi rata-rata para mantan kombatan yang dia temui lebih memilih untuk mengurus Dayah (Pesantren) di daerah pedalaman.

Ada juga yang memilih sebagai petani sambil berkebun. Namun mereka tidak pernah mengeluh atau menjual kesedihan untuk mendapatkan perhatian.

"Soal klaim bahwa perusahaan Prabowo banyak membuka lapangan kerja untuk masyarakat Aceh, Pak Sandi silakan berkampanye bergaya sinetron yang penuh dengan drama itu, tapi tolong jangan manfaatkan orang Aceh apalagi para mantan kombatan. Saat ini Aceh aman dan tentram, sekalipun di tahun politik seperti ini," urainya.

Menurut Gubernur (Nonaktif) Aceh Irwandi Yusuf, Dony mengutip, bahwa perusahaan milik Prabowo ini justru sudah lama bermasalah. Intinya perusahaan tersebut menggunduli hutan, tanpa menanam kembali dengan tanaman yang baru.

"Irwandi Yusuf sangat memahami seluk beluk hutan Aceh mengingat ia cukup lama bergelut sebagai aktivis LSM di bidang lingkungan. Itu sebabnya Pak Irwandi menolak permohonan perpanjangan izin yang diajukan oleh PT Tusam Hutani Lestari," kata Dony.

"Kenyataannya perusahaan Prabowo sedang menggunduli hutan kok dibilang rekonsiliasi melalui pendekatan ekonomi? Ini pola penyesatan masyarakat yang akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat Aceh nantinya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini