TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menganggap wajar apabila ada pihak yang menganggap acara Munajat Qubro politis.
Acara tersebut bertujuan untuk meminta doa kepada Allah SWT agar pemilu aman dan damai pada pelaksanaannya.
"Kalau disebut kegiatan politik kan ini dekat sama politik ya wajar saja dikaitkan," kata Slamet di DPP PAN, Jalan Daksa I no 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).
Slamet mengatakan pimpinan partai diundang dalam munajat ini. Oleh karena itu wajar, menurut Slamet, acara itu dikaitkan dengan politik.
"Pimpinan partai diundang," ujar Slamet.
Ia menegaskan bahwa pada acara tersebut para tokoh agama baik ustaz dan habaib juga akan diundang untuk doa bersama.
"Saya serahkan ke panitia. Adapun capres dan cawapres 01 dan 02 saya belum tahu apakah capres 01 dan 02 diundang," jelasnya.
Baca: Kehadiran Tim Hore di Ruang Debat Kemungkinan Dikurangi Atau Hilang Sama Sekali
Lebih lanjut, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu juga memastikan akan hadir dalam Munajat Qubro itu.
"Kemudian Kamis malam Jumat doa, saya akan hadir di malam munajat duduk dengan kyai, ulama-ulama untuk berdoa bersama," pungkasnya.