TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa transportasi online menonaktifkan seorang pengemudinya karena menurunkan seorang penumpang yang berbeda pandangan politik dengannya.
Hal itu dikonfirmasi langsung melalui akun Twitter resmi Perusahaan penyedia jasa transportasi online tempat pengemudi tersebut bernaung pada Senin (25/2/2019).
"Halo, Kami telah menonaktifkan mitra pengemudi yang bersangkutan dari platform kami untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kami juga memberi informasi terkini kepada penumpang. Terima kasih," demikian keterangan tersebut tertulis dalam akun Twitter perusahaan tersebut.
Baca: Bantah Semua Tuduhan soal Kehidupan Pribadinya, Ahok: Kalau Menyalahkan, Salahkan Saya, Bukan Puput
Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (26/2/2019) siang memberi penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
Menurut dia, pada 23 Februari 2019, pihaknya menerima laporan kejadian tidak menyenangkan yang melibatkan seorang pengemudi dan penumpang Grabcar.
"Kami menyesalkan kejadian dan ketidaknyamanan yang terjadi," kata Tri.
Baca: Pria Ngamuk Rusak Musala dan Teriak Pakai Mic Jelang Sholat Subuh, Warga Tak Berani Mendekat
Tri mengungkapkan, pihaknya tidak akan menoleransi segala bentuk perlakuan yang dapat mengurangi kenyamanan dan membahayakan penumpangnya.
"Grab Indonesia tidak segan menindak tegas mitra pengemudi dengan melakukan pemutusan kemitraan jika mitra pengemudi kami melakukan tindakan yang membahayakan penumpang," ucap dia.
Adapun driver berinisial AM itu menjadi perbincangan di media sosial setelah menurunkan seorang penumpang yang hendak menghadiri deklarasi Alumni Orange Semanggi Atmajaya untuk satu pasangan calon presiden-wakil presiden..
Sebelum diturunkan, penumpang tersebut sempat dibuat tak nyaman karena AM memperlambat laju kendaraan dan membawa penumpang tersebut ke rute yang lebih jauh dari yang seharusnya.
Bahkan, AM mengatakan bahwa ia tidak akan menjemput penumpang perempuan yang tak diketahui identitasnya tersebut jika tahu kalau ia pendukung salah satu pasangan calon presiden.
Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Turunkan Penumpang karena Beda Pilihan Capres, Driver Grab Diberhentikan