TRIBUNNEWS.COM, BANJAR - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menutup resmi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) Tahun 2019, di Pondok Pesantren Miftahul Huda AlAzhar, Citangkolo, Banjar Patroman, Jawa Barat, pada Jumat (1/3/2019).
Dalam kesempatan itu, JK mengapresiasi hasil rekomendasi pertemuan pada 27-28 Februari 2019 itu.
JK pun menyoroti hasil pertemuan terkait sampah plastik.
Menurut dia, sampah plastik yang lama dan sulit terurai akan mengganggu lingkungan sampai 100 tahun lamanya.
"Sampah plastik bisa bertahan 100 tahun dan bisa menggangu tanah dan mengganggu keturunan," ujar JK dalam sambutannya.
Baca: Jusuf Kalla: Jokowi Menang Ekonomi Stabil, Kalau Sebelah Tak Tahu
Wapres menilai penggunaan plastik dalam kehidupan, didasari oleh kebutuhan industri dan perubahan budaya.
"Dulu habis minum dicuci gelasnya, botolnya. Sekarang habis minum langsung dibuang itu semua. Itu sumber kemalasan," kata dia.
Sebelum menutup resmi kegiatan tersebut, JK menerima hasil rekomendasi-rekomendasi Munas MU, yang terkait masalah sampah, kewarganegaraan, lembaga fatwa, money game, serta peran NU dalam konflik internasional.