News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Buah Manis Reformasi Total Koperasi di Tangan Puspayoga

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. TRIBUNNEWS.COM/SRIHANDRIATMO MALAU

Tribun: Sejauh ini, apa sumbangsih nyata dari program Reformasi Total Koperasi yang anda maksud?

Puspayoga: Reformasi Total Koperasi telah berhasil meningkatkan kontribusi PDB Koperasi terhadap PDB Nasional dari 1,71 persen pada 2014 meningkat tajam menjadi 4,48 persen pada 2017. Hampir lima persen.

Peningkatan kontribusi PDB Koperasi tersebut telah memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta pemerataan pembangunan perekonomian nasional.

Tribun: Selama empat tahun ini, apa hasil dari reformasi total koperasi sudah mampu meningkatkan kualitas koperasi? Apa bukti konkretnya?

Puspayoga: Sekarang sudah ada koperasi masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Kospin Jasa sebagai Koperasi pertama masuk bursa di Bursa Efek. Kospin Jasa ini berada di Pekalongan, Jawa Tengah. Awal usahanya Batik pada 1998, kini berkembang ke banyak usaha.

(Catatan redaksi: Kospin Jasa Pekalongan, melalui anak perusahaanya, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS) menggelar aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia ( BEI), Senin (18/12/2017).

Pencatatan saham perdana JMAS, dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah didampingi Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat, Ketua Kospin Jasa Andy Arslan dan Direktur Utama PT JMAS Ibrahim.

Gelaran perdananya, perseroan melepas 1 juta saham, dengan komposisi 600.000 saham pendiri dan 400.000 saham publik. Saham dilepas seharga Rp 140 per lembar.

Begitu listing, saham JMAS langsung naik harganya menjadi Rp 238 per lembar saham, naik 70 persen atau Rp 98 per saham ke posisi Rp 238 per saham, dari posisi penawaran Rp 140 per saham.

Baca: Jokowi: Pemegang Kartu Pra-Kerja Tetap Digaji Meski Belum Dapat Pekerjaan

Tribun: Apakah masih ada perusahaan yang berlatar belakang KUKM yang akan masuk bursa?

Puspayoga: Masih ada. Selain itu, kini juga koperasi yang semakin besar dan dipercaya sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bisanya kan bank yang menjadi penyalur KUR, sekarang ada koperasi.

Tribun: Ada berapa jumlah koperasi penyalur KUR? Adanya di mana?

Puspayoga: Sekarang sudah ada tiga Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang telah menjadi penyalur KUR. Dulu kan belum ada koperasi penyalur KUR. Karena tidak gampang untuk itu, perlu baik kualitasnya.

Sistem teknologi dan informasinya harus terintegrasi dan disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan serta Bank Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini