TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Masyarakat berkomitmen untuk menjaga dan merawat sebaik-baiknya lampu penerangan jalan atau Penerangan Jalan Umum (PJU) yang menggunakan solar sistem atau menggunakan tenaga matahari atau tidak menggunakan listrik kabel/PLN ini dari Corporate Social Responsibility (CSR) Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI). Dan berharap tidak hanya untuk satu Kepala Desa saja, karena disini banyak Kepala Desa, bagaimana nantinya para Kepala Desa itu nanti juga diberi bantuan CSR jangan sampai menunggu lama agar desa-desa lainnya juga terang.
Demikian ditegaskan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo Msi disaat Peletakan Batu Pertama Pilot Project Program Indonesia Terang untuk Infrastruktur Sipil dan Elektrifikasi Mandiri oleh Lembaga Pengembangan CSR Indonesia di Balai Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, (8/3) 2019.
Turut dihadiri pula oleh Kepala Bapeda DIY Budi Wibowo SH, MSi, selaku Sekretaris Tim Penanggulangan Kemiskinan, yang mewakili Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Danramil Sleman Kapten Arhanud Sukorjana, Kapolsek Sleman AKP Handiko, Camat Mayudan Sarjono MSi, Ketua Umum Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI) Teten Indra, Perwakilan Ketua Umum Gerakan Pengusaha Peduli Nasional (GAPPENAS) Vikranda, Ketua Gerakan Pengelola CSR Indonesia (GAPCINDO) Wawan Hermawan, serta Perwakilan Ketua Umum Mitra Pelaksana CSR Indonesia (MIPCINDO) Adil.
Bahkan Bupati Sleman meminta desa-desa lainnya di Desa Sleman ini bisa beriringan mendapatkan bantuan CSR sehingga warga masyarakat di kabupaten Sleman dapat menikmatinya. Sementara Kepala Bapeda DIY Budi Wibowo SH, MSi, selaku Sekretaris Tim Penanggulangan Kemiskinan, menegaskan bahwa Pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Lembaga Pengembangan CSR Indonesia melalui bidang Infrastruktur Sipil dan Elektrifikasi ini bisa menjadi sinergitas antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat mewujudkan pembangunan kesejahteraan dalam upaya pengentasan kemiskinan di daerah dalam kegiatan kegiatan lainnya.
"Pemerintah DIY, menyambut baik kegiatan Program Indonesia Terang ini. Diharapkan juga sasaran penerima manfaat CSR dapat membantu penanganan program berbagai masalah sosial dalam pemberdayaan ekonomi. Para pengelola di mohon dapat menjadi pelopor mengarahkan kegiatan CSR nya melalui Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI), seperti pada pelaksanaan Pilot Project Program Indonesia Terang, dan tentunya bidang bidang lainnya," jelas Budi Wibowo SH, MSi.
Program semacam ini sangat nyata, dan pemerintah DIY ingin langsung program program CSR yang menyasar ke rumah tangga, program yang benar-benar bagi masyarakat miskin. Oleh karenanya bersama LPCI, tambah Budi Wibowo SH, MSi, telah membuka kemungkinan program dalam rangka bagaimana mengentaskan kemiskinan di daerah DIY. Selain juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kota se-DIY untuk melakukan langkah nyata bagaimana mengentaskan kemiskinan di DIY.
Sedangkan Ketua Umum LPCI, Teten Indra, kembali menegaskan bahwa kehadiran program untuk Infrastruktur Sipil dan Elektrifikasi Mandiri, yang diinisiasi Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI) bersama para Asosiasi dan Mitra Pelaksana, sudah sangat di apresiasi oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta serta Pemerintah Kabupaten Sleman. Maka dengan itulah butuh penguatan regulasi CSR, sesuai tekad LPCI untuk mendukung pembangunan di segala bidang demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di daerah daerah.
"Memang saat ini perundang-perundangan atau regulasi CSR masih menempel di 5 undang-undang yang ada. Tetapi sepanjang pelaksanaan program ini di 7 Propunsi, LPCI melihat beberapa daerah sudah melakukan atau menginisiasi adanya peraturan CSR untuk pembangunan, ada yang berbentuk Peraturan Daerah (PERDA), Peraturan Gubernur (Pergub), atau Peraturan Bupati (Perbub). Oleh karenanya, LPCI sangat mengapresiasi sekali, untuk saling bergandengan tangan, bersinergi untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," papar Teten Indra.
Sebagai penutup, Sedangkan Ketua Umum Gerakan Pengelola CSR Indonesia (GAPCINDO) Wawan Hermawan melanjutinya bahwa kegiatan ini dalam upaya mewujudkan Bangsa dan Negara yang memiliki kemampuan perekonomian dan perkembangan pembangunan kearah yang lebih baik. Khususnya pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah mendukung proyek ini, inilah kerjasama yang apik untuk masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan tentunya pula untuk seluruh daerah lainnya di Indonesia.