TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin mengingatkan peran strategis masjid sebagai simbol penjaga peradaban Islam dalam membimbing dan membentuk karakter anak yang berahlak, bermoral, dan bermartabat.
"Jadikan masjid sebagai pusat pembentukan karakter anak yang berahlakul karimah melalui nilai agama yang ramah, damai, menghargai perbedaan dalam Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Syafruddin saat memberi sambutan pada acara Silaturahmi Nasional Gerakan Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (SEMARAK), di Asrama Haji, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Baca: Masih Berseteru dengan Dewi Perssik, Rosa Maledianti Tak Bisa Ungkapkan Pokok Masalahnya
Pembentukan karakter yang memiliki nilai akhlakul karimah sangat penting bagi anak agar menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak baik untuk menjawab tantangan masa depan.
Dengan menjadikan masjid pusat pengasuhan anak membentuk kepribadian yang akan mengokohkan pondasi ketakwaan umat Islam.
Fungsi masjid dapat dioptimalkan sebagai tempat belajar dan bermain meningkatkan aktivitas dalam berekspresi dan berinovasi sesuai dengan tumbuh kembangnya.
"Anak tidak hanya dibekali dengan iptek saja tetapi juga harus didukung dengan iman dan taqwa sebagai pondasi kokoh yang membentengi jiwa generasi penerus bangsa," ucap Syafruddin.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Kamis 14 Maret 2019, Hujan Ringan Hingga Lebat di Sejumlah Wilayah
Sebab sejarah mencatat bangsa yang kuat dan disegani karena mampu membangun karakter generasi mudanya.
"Apalagi kita ditopang dengan landasan kekuatan Islam dalam membentuk kepribadian anak, tentu akan jauh lebih hebat dari negara lainnya," ucap Syafruddin yang juga menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menginginkan agar masjid dapat menjadi pusat kegiatan tumbuh kembang yang ramah bagi anak-anak.
"Masjid dapat dimanfaatkan oleh anak-anak saat sekolah atau sedang istirahat sebagai pusat berkegiatan sehingga dapat memunculkan inovasi. Ini menunjukan peran masjid sangat signifikan dalam menghadapi era globalisasi," ujar Puan saat membuka Silatnas SEMARAK.
Baca: Kepada Media Vietnam, Wonderkid Ini Ungkap Kekhawatiran Soal Timnas U-23 Indonesia
Puan sangat mendukung gerakan tersebut.
Ia berharap tahun ini gerakan masjid ramah anak bisa segera terwejud.
"Ini akan menjadi contoh bagi kita semua dan akan menunjukan kepada masyarakat bahwa ini sangat berguna bagi anak-anak kita," ucapnya.
Rencananya kementerian yang dipimpinnya akan melakukan pemetaan masjid-masjid yang sudah ramah anak.
Sebab banyak sekali program kegiatan Kemenko PMK yang selaras dengan kegiatan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Hadir dalam acara ini Plt Sekretaris Jenderal DMI Arief Rosyid dan juga sejumlah pengurus inti DMI.
Gerakan ini digagas PP DMI bidang Pemberdayaan Potensi Muslimah, Anak, dan Keluarga (PPMAK).
Sebanyak seribu orang peserta termasuk 315 peserta inti dari pengurus PPMAK DMI, Korps Muballighah, Badan Pembina Taman Kanak Kanak Islam (BPTKI) DMI dan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) DMI dipastikan mengikuti acara ini.
Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin juga menerima data Sistem Informasi Masjid Seluruh Indonesia dari Kementerian Agama.
Berdasarkan data, jumlah masjid di Indonesia saat ini sebanyak 800.000.