TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum dibebaskan, Siti Aisyah, perempuan warga Indonesia yang dituduh membunuh Kim Jong-Nam - saudara tiri pemimpin Korut, Kim Jong-un - sempat berpikir bahwa hidupnya akan segera berakhir.
"Saya sempat berpikir, apakah sampai di sini kehidupan saya," kata Siti Aisyah dalam wawancara khusus dengan Heyder Affan dan Oki Budhi, Selasa (12/03) sore di Jakarta.
Wawancara berlangsung di gedung Kemenlu setelah Siti Aisyah dan keluarganya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Selasa pagi.
Bersama seorang warga Vietnam, Doan Thi Huong, Siti Aisyah dituduh membunuh Kim Jong-nam dengan mengusapkan zat beracun VX pada wajah cucu pendiri Korea Utara itu saat dia tengah menunggu pesawat udara di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Februari 2017 lalu.
Baca: Siti Aisyah Bebas, Pemerintah Vietnam Minta Malaysia Bebaskan Doan Thi Huong
Siti dan Doan sejak awal mengatakan bahwa mereka dijebak untuk melakukan pembunuhan itu, karena setahu mereka, hal itu sekadar lucu-lucan untuk acara kelakar di televisi.
Untuk acara tersebut, mereka mengaku dibayar orang yang mirip 'orang Jepang atau Korea', sebesar RM400 atau sekitar Rp1,2 juta.
"Saya tidak terlibat dan saya tidak terpikir saya terlibat sampai sejauh itu," kata Aisyah kepada BBC News Indonesia.
Para agen rahasia Korea Utara diduga memperdaya kedua perempuan itu untuk melancarkan serangan yang menghebohkan dunia itu.
Baca: Viral Tangan Aparat Ditepak Prabowo di Cianjur, Pria Berpangkat AKBP Ungkap Fakta Lain
Sejauh ini Pyongyang menyangkal keterlibatan mereka.
Selain Siti dan Doan, terdapat empat warga Korea Utara yang diyakini terlibat.
Kepolisian Malaysia berupaya melacak mereka, namun mereka diduga telah melarikan diri dari Malaysia sesaat setelah pembunuhan berlangsung.
Namun dalam perjalanannya, Siti Aisyah akhirnya dibebaskan dari tuntutan oleh kejaksaan Malaysia, namun ini tidak berlaku untuk terdakwa asal Vietnam, Doan Thi Huong.
Apa komentar Aisyah terhadap Doan Thi Hoang? Bagaimana komentarnya terhadap pria yang merekrutnya dalam kasus pembunuhan ini? Simak petikan wawancaranya berikut ini: