Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menegaskan ledakan bom di Sibolga, Sumatera Utara tidak terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2019 yang akan digelar 17 April 2019.
Oleh karena itu, Wiranto meminta masyarakat tetap tenang, tidak takut serta tidak terpengaruh. Dia menjamin Pemilu 2019 bakal berjalan lancar.
"Tidak ada kaitan dengan pemilu, jadi masyarakat harap tenang dan tidak terpengaruh ini," ucap Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Baca: Prediksi Semen Padang vs Mitra Kukar di Grup B Piala Presiden, Duel Dua Tim Terlambat Panas
Wiranto juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang mencoba mengaitkan insiden ledakan dengan Pemilu 2019.
Wiranto kembali menegaskan penyelenggaraan Pemilu 2019 tidak perlu ditakuti.
"Seakan-akan itu bagian dari mengganggu pemilu, pemilu enggak aman. Tenang saja, Pemilu tetap kami jaga," imbuhnya.
"Sudah kami petakan, amati melalui indeks kerawanan pemilu dan kita sudah melakukan langkah-langkah untuk menetralisir itu semua, jangan dikait-kaitkan," papar Wiranto.
Terakhir, Wiranto juga mengakui aparat kepolisian tidak bisa memonitor semua gerakan sel teroris di Indonesia. Menurutnya dari laporan di lapangan, aparat melakukan pendekatan hard approach dan soft approach.
Untuk diketahui warga Sibolga, Sumatera Utara, dikagetkan dengan ledakan keras yang terjadi pada Selasa, 12 Maret 2019 sore.
Ledakan terjadi di rumah terduga teroris, AH, di Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kota Sibolga. Polisi berhasil menangkap AH, namun istri dan anaknya tidak mau menyerahkan diri.
Negosiasi yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Satgas Antiterorisme dan tokoh masyarakat tak berhasil. Istri AH meledakan diri bersama anaknya.