TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berduka atas terjadinya bencana banjir Bandang di Sentani, Jayapura, Papua.
Bamsoet, panggilan akrabnya, meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera melakukan penyelamatan dan pencegahan agar peristiwa tersebut tak terulang kembali.
Bamsoet juga berharap sarana dan pra sarana di Sentani segera diperbaiki.
"Kami juga mendesak para pihak BNPB untuk segera melakukan langkah penyelamatan dan pencegahan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).
"Ya kami mendorong para pihak (berikan bantuan). Kami di DPR melakukan konsolidasi agar yang meyangkut sarana dan prasarana umum bs segera dipulihkan," imbuhnya.
Baca: Tak Selalu Mahal, Sepasang Anting Gold Milik Nagita Slavina Hanyanya Ratusan Ribu
Selain itu, Bamsoet juga meminta Komisi IV DPR untuk melakukan penelitan dan memanggil pihak terkait untuk dicarikan solusi terjadinya musibah tersebut.
Legislator Partai Golkar itu juga meminta pemerintah untuk fokus pada lingkungan.
"Yang kami terus menerus suarakan dari Senayan ini adalah pemerintah harus concern kepada lingkungan, terutama kementerian terkait," pungkasnya.
Banjir bandang tersebut terjadi pada Sabtu (16/3) malam. Banjir melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.
Dari catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 58 orang meninggal dunia dan 74 orang luka-luka hingga Minggu (17/3/2019) sore.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugorho di Graha BNPB Jakarta Timur pada Minggu (17/3/2019) pukul 16.00 WIB.
"Sampai dengan sore ini tercatat 58 korban meninggal dunia, yaitu 51 di Kabupaten Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura. 51 korban di Kabupaten Jayapura tertimbun longsor dan terbawa arus sedangkan yang 7 orang di Kota Jayapura tertimbun longsor," kata Sutopo.