News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang di Sentani

Manusia Jadi Faktor Penyebab Banjir Bandang Sentani

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terendam lumpur tebal, mobil milik warga ikut menjadi korban banjir bandang di Sentani, Sabtu (16/3/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga Senin (18/3/2019 siang jumlah korban meninggal dunia banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua sebanyak 77 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, terdapat dua faktor utama yang menyebabkan banjir bandang terjadi di Sentani. Pertama karena faktor alam.

"Ini adalah potret kondisi saat ini, jadi ini pegunungan Cycloop atau masyarakat sekitar mengenal Robhong Holo. Ini cagar alam," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (18/3/2019)

Sebelum terjadi banjir bandang, wilayah Sentani mendapat curah hujan ekstrem sebanyak 248,5 mm selama tujuh hari berturut-turut. "Curah hujan ini harusnya turun selama satu bulan," ucap dia.

Akibat curah hujan ekstrem, batuan yang ada di hulu sungai kawasan Gunung Cycloop yang bersifat remah atau mudah erosi mengalami longsor, sehingga menutup aliran sungai.

Baca: PoliticaWave: Penampilan Ma’ruf Amien di Debat Ketiga Melebihi Ekspektasi Netizen

"Ada kemungkinan terjadinya longsor yang kemudian menutup alur sungai. Otomatis ada bendungan kecil," tutur Sutopo.

Sutopo menerangkan, faktor kedua penyebab banjir bandang Sentani yakni karena ulah manusia. Gunung Cycloop yang difungsikan sebagai cagar alam dirusak sejak 2003.

"Perambahan cagar alam oleh oleh 43.030 orang, 753 kepala keluarga sejak 2003," ucap Sutopo.

Penebangan pohon untuk membuka perumahan dan kebutuhan kayu juga marak terjadi seluas 2.415 hektar. " Ada juga tambang galian C," kata Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini