TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo memimpin langsung rapat koordinasi sekaligus evaluasi penanganan bencana banjir bandang di Sentani di Jayapura di Swiss Bell Hotel, Jayapura pada Senin (18/3/2019).
Didampingi Kepala Basarnas dan Wakil Gubernur Papua, Doni menyampaikan langsung evaluasi tinjauan lapangannya.
Doni mengatakan hal yang terpenting saat ini adalah mengelola pengungsi terutama anak-anak.
Hal itu disampaikan Doni dalam keterangan resmi BNPB yang diterima Tribunnews.com dari kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada Selasa (19/3/2019).
"Kita akan memenuhi antara lain air bersih, MCK, selimut, dan matras. Logistik, makan dan bantuan-bantuan lainnya akan terus ditambah dari bantuan berbagai pihak. Unsur relawan, TNI dan Polri akan disiagakan disetiap titik pengungsian. Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian," kata Doni.
Selama 14 hari masa tanggap darurat, Doni meminta agar setiap hari diadakan rapat koordinasi untuk mempermudah evakuasi dan penanganan yang efektif.
Baca: Kuasa Hukum Romahurmuziy Belum Bisa Temui Kliennya di Rutan KPK
"Setiap hari, pukul 20.00 WIT akan ada rapat kordinasi di kantor Bupati Jayapura yang dipimpin Kalaksa BPBD Pemprov Papua," kata Doni.
Berdasarkan data BNPB yang diterima Tribunnews.com pada Selasa (19/3/2019), Posko Induk Tanggap Darurat mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 89 orang, korban hilang sesuai laporan dari keluarga dan masyarakat sebanyak 74 dan sebanyak 159 orang luka-luka.
Tercatat ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian.