News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soroti Anak-anak yang Terpapar Game Konten Kekerasan, MUI: Masa Kita Diam Saja?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019), terkait fenomena game yang memuat konten kekerasan Player Unknown's Battlegrounds (PUBG)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya game yang bermuatan konten kekerasan membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) khawatir terkait dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari jenis permainan tersebut.

Menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, saat ini memang banyak game yang menawarkan konten yang memberikan dampak negatif kepada para penggunanya.

Baca: MUI: Stop Penggunaan Istilah Cebong dan Kampret

"Pada saat yang lain kita nggak bisa menutup mata, ada loh konten games yang negatif itu," ujarnya di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).

Ia pun menyampaikan bahwa dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar bersama sejumlah pihak, salah satu lembaga yang hadir yakni Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan bahwa ada banyak anak yang telah terpapar dampak negatif game semacam itu.

"Tadi dipaparkan secara detil oleh temen-temen dari KPAI, ada banyak anak jadi korban game sampai kemudian masuk ke rumah sakit jiwa," kata Asrorun.

Bahkan dampak terburuknya adalah anak tersebut berani memukul orang yang memiliki usia jauh lebih tua dibanding dirinya.

Game tersebut, kata Asrorun, memiliki nama 'Pukul Guru Anda' dan digunakan oleh anak-anak.

Baca: Wacana Fatwa Haram Game PUBG, MUI: Kalau Mencelakakan Bisa Dilarang

Melihat dampak negatif tersebut, menurutnya, MUI harus mengambil langkah tegas yang diawali dengan melakukan kajian terhadap game yang berkonten kekerasan.

"Kemudian sampai anak mukul orangtua karena main game, gamenya namanya game 'Mukul Ibu Guru', itu dimainkan oleh anak-anak, ini kan fakta, masa kita diam dalam kondisi yang seperti ini," tegas Asrorun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini