Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta tarif Moda Raya Terpadu (MRT) digratiskan selama sebulan.
Dengan digratiskannya MRT selama sebulan, Budi Karya Sumadi menilai masyarakat bisa mendapatkan sosialisasi lebih maksimal mengenai transportasi umum tersebut, khususnya mengenai tarif yang telah ditetapkan sebesar Rp 8.500.
Baca: Daftar Tarif MRT Jakarta Lebak Bulus-Bundaran HI, Mulai Rp 3.000 hingga Rp 14 Ribu, Cek di Sini!
Atau kalau pun harus ada pembayaran, tarifnya jangan terlalu tinggi atau sementara tidak menerapkan tarif yang telah disepakati.
"Saya dapat informasi, jarak terjauhnya itu (Rp) 8500 dan yang lain pasti gradual. Saya juga minta kepada DKI, satu bulan ini digratiskan dulu atau kalau ada pembayaran, kecil saja antara: Rp. 5, Rp. 25, supaya ada sosialisasi," kata Budi Karya Sumadi saat jumpa pers di sebuah hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Budi Karya Sumadi memprediksi, MRT Jakarta akan banyak yang menggunakan.
Karena, kemacetan Jakarta sudah semakin parah.
Budi Karya Sumadi optimis, masyarakat Jakarta dan sekitarnya akan beralih menggunakan transportasi umum untuk melakukan perjalanan, khususnya pada hari kerja.
"Saya pikir, dengan antusiasme masyarakat mudah-mudahan akan banyak diminati. Yang ke dua, populasi di Jakarta ini sepuluh kali lipat Palembang. Di Jakarta ini macet begitu parah. Oleh karenanya, saya mengimbau untuk tarif dari DKI itu relatif bisa terjangkau," jelas Budi Karya Sumadi.
Baca: MRT Resmi Beroperasi, Kedisiplinan dan Ketertiban Warga Masih jadi PR Bersama
Ia mengimbau masyarakat pengguna MRT untuk tertib dalam menggunakan transportasi umum yang baru diresmikan tersebut.
"Saya imbau kepada masyarakat jangan euforia berlebihan, gantian saja pasti dapat menikmati MRT. Jangan bawa makanan, jangan bergelantungan di sana, seperti yang viral itu. Kita ini bangsa besar, saya yakin masyarakat akan tertib," tutup Budi Karya Sumadi.