TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyambangi warga di Jalan Rawa Simprug IX, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019) kemarin.
Suharso datang ditemani anggota DPRD DKI Rendhika Deniardy Harsono.
Tiba di lokasi Suharso disambut oleh pendukung partai berlambang Kakbah yang mayoritas ibu-ibu dan anak muda.
Dalam pidatonya, Suharso mengatakan bahwa kebangkitan PPP berawal dari Jakarta.
Katanya, partai berlambang Kabah ini memiliki sejarah yang bagus di Jakarta. Diceritakannya, saat pertama kali menjadi kontestan pemilu di tahun 1977, PPP menang di Jakarta.
Baca: Tak Berizin, Pabrik Kayu Olahan di Probolinggo Disegel Satpol PP
"Di Pemilu 1982 kita kembali menang," kata Suharso Monoarfa.
Menurutnya, tanda-tanda kebangkitan PPP sudah terlihat pada Pemilu 2014, yaitu dengan meraih dukungan suara hampir 10 persen di Jakarta. Dia berharap kebangkitan PPP akan terwujud di Pemilu 2019.
Di kesempatan itu Suharso juga mengingatkan pada 17 April agar datang ke TPS menyalurkan suaranya. "Kalau tidak coblos caleg, coblos saja gambar Kakbah, sah kok," terangnya.
Sementara itu, Rendhika D Harsono mengatakan PPP adalah partai pro rakyat kecil dan pesantren.
"Selama masa kampanye ini banyak isu yang bertebaran tapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kami sejak 2012 selalu memperjuangkan RUU Anti Miras dan RUU Pondok Pesantren demi penyetaraan pendidikan agama di Indonesia," tegas Rendhika.
Ia menegaskan juga bahwa Jakarta adalah salah satu lumbung suara bagi PPP. "Salah satunya di Kebayoran Lama ini. Di daerah ini kami memiliki konstituen yang loyal sampai sekarang dan mengerti apa yang diperjuangkan PPP," ujarnya.
Rendhika pun meminta kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan isu-isu yang menyudutkan PPP. "Apa yang sudah diputuskan oleh partai tentunya untuk kebaikan umat," pungkasnya. (*)