Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, pihaknya akan meluncurkan buoy tsunami Merah Putih pada 10 April mendatang di kawasan perairan Selat Sunda dan Gunung Anak Krakatau.
Untuk persiapannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan.
Hammam mengatakan, BPPT akan bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta TNI dan Polri untuk menjaga agar proses pemasangan alat pendeteksi tsunami itu berlangsung lancar.
Buoy Merah Putih merupakan buoy generasi ketiga dan akan dipasang di kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK) dan Selat Sunda.
Selain Buoy, kabel bawah laut atau Cable Base Tsunameter (CBT) juga akan dipasang untuk melengkapi optimalisasi penggunaan Buoy. CBT memiliki fungsi sebagai pendeteksi tsunami yang memiliki jarak cukup dekat.
Baca: Prabowo Sindir Klaim Pemerintahan Jokowi, Kemiskinan Sudah Turun, Turun dari Kakek ke Cucu. . .
Hammam menegaskan, dalam pengamanan alat teknologi itu, BNPB akan ikut mengambil peran.
"Tiga buoy dan kabel bawah laut atau CBT ini akan kami koordinasikan baik pemasangan dan pengamanannya dengan BNPB," ujar Hammam, Minggu (7/4/2019).
Pihaknya mengimbau masyarakat agar turut menjaga kelestarian Buoy jika telah terpasang.
Baca: Utang Pemerintah RI Disorot, Anggota DPR Ini Klaim Masih Aman Tapi Ingatkan Jangan Ugal-ugalan
Mantan Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu berharap agar kasus vandalisme tidak kembali terjadi pada Buoy generasi ketiga ini.
Menjaga kelestarian Buoy, kata dia, akan berdampak positif bagi keselamatan semua orang.
"Kepada masyarakat, kami mengajak untuk menjaga bersama Buoy Merah Putih jika sudah terpasang nanti, demi keselamatan kita semua," kata Hammam.