TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar Rapat konsolidasi Nasional guna mengevaluasi sekaligus mencanangkan rencana kerja Program peningkatan produksi Komoditas PAJALE (Padi, Jagung, Kedelai) di Indonesia yang bekerjasama dengan Kementrian Pertanian RI.
Witjaksono selaku Inisiator sekaligus Ketua Pelaksana Program Nasional budidaya PAJALE menjelaskan bahwa kinerja team budidaya jagung nasional di tahun 2018 sangat memuaskan, berdasarkan data yang terkumpul hingga bulan Desember didapat capaian luasan tanam sebesar 121.406 Ha tersebar di berbagai wilayah diantaranya Bengkulu Selatan, Lampung, Ponorogo, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat . Hal Ini melebihi dari jumlah yang ditargetkan oleh Menteri Pertanian yaitu sebesar 100 rb hektar.
"Saya sangat bangga dengan kinerja teman teman di pusat dan daerah, bergotong royong dan bekerja ikhlas untuk mewujudkan cita-cita bangsa mandiri pangan dan kemashlahatan umat,", kata Witjaksono yang juga tokoh muda NU.
Pria yang juga sebagai inisiator dan ketua program nasional terus berpikir untuk kemajuan ummat mengharapkan, tanam Pajale antara PBNU dengan Kementan terus berjalan simultan, konsisten dan terus meningkat. "Yang paling utama adalah dengan program ini telah terjadi pemberdayaan ekonomi ummat secara nyata, khususnya ke warga nahdiyin dan secara umum kepada masyarakat petani seluruh indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi PBNU KH. Umar Syah HS, team Nahdatul Ulama dari pusat hingga daerah mampu bekerja sama dan semua bersatu padu untuk ikut mensukseskan program ini sehingga program PBNU ini bisa diklaim menjadi yang terbaik selama bekerja sama dengan Kementrian Pertanian.
Rapat Konsolidasi Nasional ini dihadiri pula oleh Sekjend PBNU dan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj. Dalam sambutannya, Ketua umum PBNU mengapresiasi kinerja tim dan meminta agar program ini dilanjutkan dan ditingkatkan lagi, karena Program Tanam Jagung Nasional ini adalah program keumatan yang secara riil bisa ikut mensejahterakan petani yang mana mayoritas petani adalah orang Nahdiyin.
Rapat di tutup dengan perencanaan tim yang mana pada tahun 2019 ini, program budidaya Jagung akan di tingkatkan menjadi 200 rb Ha seluruh Indonesia dan ditambah dengan budidaya Padi.