TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) memberi penghargaan kepada 115 orang karyawan terbaiknya dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan mereka dalam mengungkap beberapa kasus terbesar yang menjadi capaian kerja BNN.
Kepala BNN, Heru Winarko, menyerahkan penghargaan kepada 41 orang anggota Polri dan 65 orang PNS yang terlibat dalam pengungkapan kasus pabrik pil PCC di Jawa Tengah, serta 6 orang anggota Polri dan 1 orang PNS yang berhasil mengungkap kasus TPPU senilai Rp 6,4 triliun.
BNN juga memberi penghargaan terhadap 2 orang perempuan yang turut terlibat dalam pengungkapan kasus TPPU.
"Pegawai yang menerima penghargaan akan kami beri kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya, salah satunya melalui Diklat Pim IV. Pemberian penghargaan di momen Hari Kartini ini diharap jadi penyemangat bagi personel BNN yang sebagian perempuan untuk terus meningkatkan prestasinya," ungkap Heru Winarko usai upacara penghargaan di Lapangan Parkir BNN, Senin (22/4/2019) seperti disampaikan Humas BNN.
Baca: Tawuran Ormas dan Warga di Magelang Berawal dari Masalah Pribadi
Sebelumnya BNN menggelar upacara bendera sebagai bentuk peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2019.
Dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabiliitasi BNN, Yunis Farida Oktoris, seluruh karyawan BNN hadir sebagai peserta upacara dengan mengenakan baju daerah.
"Momentum peringatan Hari Kartini hendaknya kita gunakan sebagai proses refleksi diri dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara melalui lembaga BNN tercinta ini dengan menerapkan budaya organisasi yaitu berani, nasionalis, netral, responsif dan inovatif," ujar Yunis Farida Oktoris dalam sambutannya.
Satu satunya Deputi perempuan di BNN ini juga mengajak seluruh karyawan BNN untuk selalu meneladani sifat-sifat utama kartini.
Menurutnya, peran perempuan yang semakin besar saat ini bukan terjadi karena pemberian kaum laki-laki, melainkan karena adanya bukti nyata bahwa perempuan Indonesia mampu berperan serta secara aktif dalam perjuangan bangsa Indonesia.
"Perempuan Indonesia mampu menjadi panutan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari sesuai norma serta nilai agama dan budaya Indonesia," tegasnya.
Secara khusus Yunis Farida Oktoris juga mengharapkan munculnya "kartini-kartini muda" yang dapat berinovasi, sehingga mampu menjadi pegawai perempuan yang aktif, cerdas, inspiratif serta kompetitif di era globalisasi sesuai dengan cita-cita luhur kartini.