Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
Basuki Hadimuljono resmi ditunjuk sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara oleh Presiden Prabowo. Sebelumnya, Basuki pernah menjabat Menteri PUPR
Penulis: David AdiAdi
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc merupakan mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pria yang akrab disapa “Pak Bas” ini dikenal seorang pekerja lapangan dan mengusai medan pekerjaannya. Karena ia memang betul-betul orang lapangan dan ahli di bidangnya.
Sepak terjang Basuki di instansi Pemerintahan juga tidak dapat dipandang sebelah mata.
Tercatat ia pernah menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, lalu menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, dan puncaknya jadi Direktur Jenderal Penataan Ruang di Kementerian Pekerjaan Umum.
Berkat kerja kerasnya itu, Basuki juga memperoleh sejumlah penghargaan.
Dan berikut profil Basuki Hadimuljono
Kehidupan Pribadi
Basuki lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 5 November 1954. Saat ini ia telah genap berusia 70 tahun.
Basuki adalah anak ke empat dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah seorang tentara dari Angkatan Darat. Tempat tinggal Basuki saat kecil sering pindah-pindah mengikuti tugas ayahnya.
Basuki memiliki istri bernama Kartika Nurani dan telah dikaruniai tiga anak yang bernama Neil Andika, Dewi Mahamiani, serta Dira Mediani.
Baca juga: Resmi Jadi Kepala Otorita IKN, Begini Arahan Presiden Prabowo ke Basuki Hadimuljono
Pendidikan
Pada 1963-1968, sang ayah bertugas di Palembang, Sumatera Selatan dan Basuki kecil pun menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota tersebut. Sebelum tamat SMP di Palembang, sang ayah pindah ke Irian Jaya atau kini Papua.
Basuki Hadimuljono pun berpindah sekolah lagi mengikuti tugas ayahnya di ujung timur Indonesia. Jenjang pendidikan SMP dan SMA pun dijalaninya di kota tersebut dan ia harus beradaptasi dengan teman serta lingkungan barunya di Papua.
Sebelum lulus Sekolah Menegah Atas (SMA), Basuki Hadimuljono remaja harus pindah ke Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya. Di sekolah yang terbilang favorit di kota pahlawan itu lahh kualitas intelektualnya terasah dan berkembang.
Setelah lulus SMA pada 1975, ia kemudian pergi ke Bandung untuk melanjutkan kuliah di ITB, namun keinginannya itu kandas lantaran kampus impiannya itu tidak menerima dirinya. Kemudian ia pergi ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Berbekal gelar insinyur, Basuki memilih menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum.