TRIBUNNEWS.COM - Sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Ratna Sarumpaet digelar hari ini, Selasa (23/4/2019).
Dalam sidang hari ini yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dua saksi dihadirkan yakni penyanyi sekaligus dokter bedah plastik Teuku Adifitrian atau Tompi dan akademisi Rocky Gerung.
Berikut rangkuman kesaksikan Tompi dan Rocky Gerung di sidang Ratna Sarumpat yang dihimpun Tribunnews.com dari Kompas.com:
1. Kecurigaan Tompi Berawal dari Tweet Fadli Zon
Tompi mengaku curiga saat Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengunggah foto lebam Ratna Sarumpaet.
Baca: Ratna Sarumpaet: Tompi Bantu Saya Sadar Berhenti Berbohong
Tompi mengatakan, Fadli berkicau dalam akun Twitter-nya bahwa Ratna telah menjadi korban penganiayaan.
" Twit Fadli Zon mengunggah foto dengan Bu Ratna. Keterangannya telah terjadi pemukulan kepada Bu Ratna Sarumpaet," kata Tompi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Menurut Tompi, Fadli berkicau bahwa Ratna dipukul sekelompok orang di bandara di Bandung, Jawa Barat.
Fadli, kata Tompi, berkicau bahwa Ratna sempat disekap di dalam mobil dan dibuang di suatu tempat.
Namun, Tompi curiga setelah membaca seluruh kicauan dan foto Ratna yang diunggah Fadli.
"Saya timbul kecurigaan kayaknya ini bukan dipukul deh. Di sini kecurigaan pertama bukan dipukul. Saya jelaskan dengan penalaran yang saya tangkap secara klinis tidak sesuai," ujarnya.
Tompi menilai wajah lebam Ratna bukan karena kekerasan, melainkan operasi plastik.
"Gambaran wajah bengkak memar (Ratna) ini menunjukkan tipikal bedah plastik. Kedua, ada foto Bu Ratna mengikat rambut ke atas. Itu gestur kebiasaan kami sebagai dokter (bedah) plastik menyarankan pasien mengikat rambut agar wajahnya tidak kotor," kata Tompi.
2. Anggap Putri Amien Rais Konyol
Di persidangan, Tompi menyinggung keterangan Hanum Rais, putri dari Amien Rais, terkait kasus hoaks itu.
Keterangan Hanum yang disinggung Tompi ada dalam sebuah video yang beredar di media sosia yang menampilkan Hanum sedang bersama Ratna Sarumpaet ketika kasus itu baru muncul.
"Di video itu digambarkan bagaimana mereka berjalan berdua keluar dari salah satu pendopo... kemudian Hanum Rais menceritakan sudah memeriksa yang bersangkutan (Ratna)," kata Tompi yang merupakan dokter bedah plastik ketika bersaksi dalam persidangan kasus itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2018).
Baca: Dalam Sidang Ratna Sarumpaet, Tompi Beberkan Kunci Kebohongan dan Rocky Gerung Merasa Jengkel
Menurut Tompi, dalam video itu, Hanum mengaku sudah memeriksa kondisi wajah Ratna dan Hanum memastikan bahwa wajah Ratna lebam karena dianiaya.
Tompi mempertanyakan hal tersebut karena kapasitas Hanum adalah dokter gigi, bukan doker umum atau dokter bedah wajah.
"Dia (Hanum) yakin betul bahwasanya ini adalah korban pemukulan dan ini adalah contoh Cut Nyak Dien buat dia. Di situ konyol aja buat saya. Pertama kapasitas dia dokter gigi bukan dokter umum gitu, bukan spesialis bedah, tentu tidak punya kemampuan untuk mengevaluasi," kata Tompi.
3. Rocky Gerung Sebut Hoaks yang Disebar Ratna Bikin Kegaduhan
Rocky Gerung mengatakan berita bohong atau hoaks yang disebar Ratna menimbulkan pro dan kontra di dunia maya, khususnya media sosial.
Pro dan kontra tersebut, menurut Rocky, merupakan bentuk kegaduhan di media sosial.
"Saksi bilang pro dan kontra. Pertanyaan saya, pro dan kontra ini apakah terjadi di dunia maya atau dunia nyata?" tanya kuasa hukum Ratna, Insank, kepada Rocky di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
"Ya representasi dunia nyata ya dunia maya," jawab Rocky.
Rocky Gerung merupakan orang yang diberitahu Ratna pada Oktober tahun lalu bahwa dia telah dianiaya orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat.
Ratna mengirim foto wajahnya yang bengkak kepada Rocky untuk mendukung peryataanya.
Belakangan terungkap, wajah Ratna bengkak sebagai efek samping operasi plastik, bukan karena penganiyaan.
Baca: Kesaksian Tompi di Sidang Ratna Sarumpaet: Ungkap Awal Kecurigaan hingga Analisanya soal Wajah Lebam
Dalam persidangan hari ini, Koordinator Jaksa Penuntut Umum (JPU) Daroe Tri Sadono menanyakan kepada Rocky, apakah kegaduhan atau pro kontra di media sosial merepresentasikan keadaan sosial di dunia nyata.
Rocky membenarkan hal tersebut.
"Ya karena seluruh aktivitas berpikir, aktivitas empati, aktivitas simpati atau antipati itu lebih banyak beroperasi di dunia maya daripada di dunia riil karena orang hanya akses keadaan melalui dunia maya," kata Rocky.
4. Rocky Gerung Jengkel Dibohongi Ratna
Rocky Gerung mengaku jengkel saat mengetahui Ratna Sarumpaet berbohong terkait korban penganiayaan.
Dia sempat mempertanyakan integritas Ratna sebagai aktivis saat mendengar kabar bohong tersebut.
"Saya jengkel aktivis demokrasi bisa berbohong, jadi saya tagih integritasnya. Saya tekankan, apalagi terhadap pejuang demokrasi, integritas itu harga mati, tetapi dia sudah mengaku ya sudah," ujar Rocky saat bersaksi dalam persidangan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Ratna Sarumpaet, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Dia mengaku langsung diinformasikan Ratna menjadi korban penganiayaan pada 2 Oktober 2018 melalui pesan WhatsApp.
Baca: CEK FAKTA Kesaksian Tompi di Sidang Ratna Sarumpaet, Curiga Dari Sayatan di Wajah Hingga Ikat Rambut
Keesokan harinya, Ratna mengaku berbohong melalui jumpa pers yang digelar di rumahnya.
"Ya, tetapi, kan, dia sudah minta maaf ke publik. Ya sudahlah kalau sudah minta maaf," katanya.
"Tapi saya tetap merasa jengkel saat itu bahwa saya dibohongi," ujar Rocky.
(Tribunnews.com/Daryono)