Pelaku juga sempat mengambil pistol yang ada di dalam tas warna coklat miliknya. Kemudian pelaku memukulkan gagang pistol itu ke kepala korban hingga membuat luka robek di kepala.
"Saking kerasnya sampai membuat magazine pistol itu jatuh ke lantai," ungkap Venna.
Setelah itu, korban kembali dipukul dengan menggunakan gagang sapu hingga patah. Selain itu, korban kembali dipukul di bagian hidung, sampai membuat hidungnya berdarah.
Korban yang merasa tersudut langsung teriak minta tolong. "Teman klien saya saat itu yang diluar akhirnya telepon Pak Gianto (Ketua Bara JP Jatim, Gianto Wijaya) untuk minta tolong," ucapnya.
Saat itu, dirinya dan korban yang merupakan anggota Bara JP Jatim langsung ke Mapolrestabes Surabaya untuk melaporkan kasus tersebut.
Namun karena kondisi korban yang sudah parah, pemeriksaan itu hanya beberapa saat. "Saat itu saya membawa korban ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif," jelasnya.
Venna mengatakan, kondisi korban sampai saat ini masih terbaring lemah di rumah sakit.
Selain itu, luka di kepala korban mendapatkan beberapa jahitan. "Kami juga sudah melakukan visum sebagai kelengkapan laporan yang kami lakukan," jelasnya.
Sementara itu, Gianto Wijaya, berharap masalah ini bisa segera diselesaikan dengan sesuai prosedur hukum yang adil.
"Rudy mamang anggota Bara JP, tapi masalah ini tidak ada hubunganya dengan Pemilu," ucap dia.
Saya pasrahkan masalah ini ke polisi sebagai penegak hukum untuk menyelesaikan dengan seadil-adilnya," katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, belum menanggapi saat awak media mengkonfirmasi kasus tersebut.