Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menyebut Program Binmas Noken Polri adalah wujud dari wajah sejuk NKRI atas Papua.
Hal itu diungkapkannya pasca berkunjung ke Kabupaten Lanny Jaya-Papua, Rabu (24/4) untuk melihat secara langsung pelaksanaan Program Binmas Noken Polri.
Ia menjelaskan Konsep Binmas Noken adalah perpaduan kata dari konsep Binmas sebagai satuan pada fungsi operasional kepolisian dan konsep Noken. Noken sendiri merupakan tas tradisional yang bagi orang Papua adalah simbol martabat dan peradaban serta kehidupan.
Baca: Irsha Soraya Bahagia Lagu Sehari Saja Bisa Diterima Masyarakat
Baca: Dikabarkan Lolos Jadi Anggota DPR, Surat Ahmad Dhani dari Penjara Viral di Medsos
Secara sederhana, kata dia, Binmas Noken memaknai operasi kepolisian untuk mengangkat harkat dan martabat kehidupan masyarakat dan rakyat Papua.
"Tugas utama Binmas Noken Polri adalah menjalankan misi atau operasi kepolisian yang bersifat kemanusiaan atau soft approach policing di wilayah Pegunungan Tengah Papua," ujar Hermawan, di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian disebutnya sangat memahami situasi perekonomian di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang sangat minim. Hal itu terlihat dari Satgas Binmas Noken Polri yang bertugas untuk membantu pemberdayaan masyarakat Papua.
Adapun program yang dilaksanakan adalah pendidikan, pertanian, perkebunan, peternakan dan pengembangan pariwisata serta pemberdayaan mama-mama Papua.
"Khususnya di Kabupaten Lanny Jaya Sendiri, Binmas Noken Polri telah mengembangkan perkebunan kopi, peternakan ternak babi dan kelinci, kami telah meninjau dan melihat langsung dan hasilnya, masyarakat sangat antusias dan menyambut baik kehadiran Binmas Noken Polri," imbuhnya.
Selain itu, ia melihat program itu tak sekedar memberikan modal usaha kepada masyarakat Papua, namun juga memberikan pendampingan-pendampingan kepada masyarakat lokal secara efektif dan efisien.
"Di Kampung Pulonngu ada dua spot Binmas Noken Polri yaitu spot peternakan ternak babi dan spot peternakan hewan kelinci. Untuk hewan kelinci itu sendiri, berasal dari kelinci lokal yang mana daya tahannya lebih tinggi sehingga kami melihat jika pendampingan terus dilakukan dengan baik, maka masyarakat lokal tidak lagi menjadi penonton melainkan mereka akan lebih mandiri dan sejahtera dalam menumbuh-kembangkan ekonomi mereka sendiri," pungkasnya.