News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Buah Keberhasilan Elektabilitas Tinggi NasDem di Pemilu 2019

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh didampingi Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, Prananda Surya Paloh dan para pengurus Partai NasDem Sumut memimpin kampanye akbar di Lapangan Gajah Mada, Medan, Sumatera Utara, Kamis (4/4/2019). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian safari politik di masa kampanye terbuka menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019 mendatang. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem dinilai berhasil menarik perhatian publik dalam perhelatan Pemilu 2019.

Partai yang baru berusia tujuh tahun serta baru dua kali mengikuti pemilu itu sukses menjadi partai dengan peningkatan elektoral paling signifikan dari Pemilu 2014 dibandingkan partai lain.

Pada Pemilu 2014 NasDem masuk ke parlemen dengan elektabilitas sebesar 6,7 persen.

Kini, berdasarkan data yang ada di laman KPU, NasDem berhasil melesat ke urutan ke empat partai peraih suara terbanyak dengan raihan suara sebesar 10,28 persen.

Naik sekitar 3,5 persen dibandingkan dengan Pemilu 2014.

Keberhasilan NasDem meningkatkan elektabilitas dalam Pemilu 2019 kali ini tidak terlepas dari kerja keras dan investasi jangka panjang baik dilakukan kader maupun sang Ketua Umum Surya Paloh.

Sejak awal NasDem konsisten menerapk

Baca: Perolehan Suara PSI di Surabaya Kalahkan PPP, PAN, dan Partai Nasdem

an politik tanpa mahar serta total memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pakar politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai Pemilu 2019 secara tidak langsung dimiliki NasDem.

Ketika partai-partai lain gagal mendongkrak perolehan suara di Pemilu 2019, perolehan suara NasDem justru melonjak.

"Suka tidak suka, Pemilu 2019 ini sebetulnya milik NasDem. Dari 2014 yang cuma 6,7 persen menjadi 10 persen berdasarkan penghitungan riil sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)," kata Adi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menuturkan setidaknya ada tiga faktor yang membuat NasDem mampu meraih hasil positif dalam Pemilu 2019.

Yaitu sikap politik tanpa mahar, penentuan caleg tiap daerah pemilihan, serta konsistensi NasDem sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi.

"Ini tidak terlepas dari berkah NasDem yang sejak awal menjadikan Jokowi sebagai brand yang terus dijaga NasDem sejak awal. NasDem sama sekali tidak khawatir mengusung Jokowi meskipun berisiko suara pemilih disedot oleh PDI Perjuangan," katanya.

NasDem mengusung caleg yang berpotensi besar menang di tiap dapil.

Tidak adanya mahar politik, menjadi magnet bagi para politisi untuk menjadikan NasDem sebagai kendaraan politik mereka.

"Banyak juga caleg yang sukarela pindah ke NasDem untuk maju bersama NasDem. Mulai dari kepala daerah, mantan kepala daerah maupun para caleg petahana dari partai lain. Itu artinya NasDem memiliki satu daya tarik sebagai kendaraan politik di mata politisi," kata Adi.

Dari 575 caleg DPR RI yang diusung NasDem, 50 caleg di antaranya petahana.

Artinya, mereka ialah orang yang telah dipilih pada Pemilu 2014.

Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan para caleg petahana dan mantan kepala daerah yang bergabung ke NasDem memiliki modal sosial besar.

Mereka terbukti telah lolos ke DPR atau memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) sebelumnya.

"Kenaikan suara NasDem dipengaruhi pemilihan caleg petahana, termasuk dari partai lain, dan mantan kepala daerah," kata Ikrama.

Ikrama menilai, kampanye "politik tanpa mahar" yang diusung NasDem cukup banyak dibicarakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini