News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernyataan Mahfud MD soal 'Garis Keras' Tuai Kontroversi, Tanggapan Kubu BPN hingga Jawaban Mahfud

Penulis: Daryono
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Hal itu disampaikan Dahnil lewat cuitan di akun twitternya, Minggu (20/4/2019): 

"Saya menghormati Pak @mohmahfudmd tapi kaget dg tuduhannya, karena ambisinya sampai tega menggunakan narasi daerah2 02 menang sprt Aceh, Sumbar, Jawa Barat dsb, sbg daerah Islam garis keras. Narasi Pak Mahfud ini yg justru memecah belah dan penuh kebencian.,"

Orang yg bersikap seolah netral sprt pak @mohmahfudmd dg narasi tuduhan yg mendukung Prabowo adl daerah Islam garis keras, bukan justru menjadi suluh tapi menyulut keruh. Bukan sikap seorang pancasilais.

Apakah sikap Pancasilais itu adalah sikap menuduh dan melabel kelompok lain yg tdk satu garis politik sbg Islam Garis keras sprt yg dilakukan oleh Pak @mohmahfudmd ktk menyebut daerah dimana Prabowo menang adl daerah Islam Garis keras?

Bagaimana mungkin Pak @mohmahfudmd yg menyatakan dirinya menggerakkan suluh kebangsaan justru mengeluarkan pernyataan keruh kebangsaan dg menuduh daerah sprt Aceh, Sumbar, Jawa Barat dst yg dukung Prabowo adl daerah Islam Garis keras.


2. Andi Arief

Politikus Partai Demokrat Andi Arief juga turut berkomnentar atas pernyataan Mahfud.

Andi Arief menyatakan Presiden pertama RI, Soekarno tidak melarang Islam garis keras, moderat atau yang tidak beragama sekalipun untuk mendukung kemenangan siapapun dalam Pemilu. 

Ia juga menyinggung soal wasit Soekarno. 

Baca: Lawakan Mahfud MD saat Dirinya Disebut Mirip Bang Yos Mantan Gubernur DKI Jakarta, Bawa-bawa Bolot

Andi Arief juga mencontohkan perolehan suara SBY saat Pemilu 2009. 

"Wasiat Soekarno jelang pemilu yang tidak diindahkan oleh Prof @mohmahfudmd : "Negara Republik Indonesia ini milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!" (Soekarno dalam Kongres Rakyat Jawa Timur di Surabaya, 24 September 1955)

Soekarno tidak pernah melarang Islam garis keras, moderat, dan yang tidak beragama serta agama apapun untuk mendukung kemenangan siapapun dalam pemilu. Wasiatnya hanya mempertahankan Pancasila Prof @mohmahfudmd

Tahun 2009 SBY-Boediono hanya kalah di 3:Propinsi. Hampir semua Propinsi yang dituduhkan Prof @mohmahfudmd sebagai Islam garis keras menang, termasuk juga di tempat abangan, priyayi dan santri Jateng dan Jatim. Artinya rakyat yakin pemimpin untuk SEMUA. Nah, sekarang?"

3. Rachel Maryam

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini