Sejumlah tokoh memberi komentar atas pernyataan Mahfud MD yang menggunakan istilah "garis keras"
Berikut ini rangkumannya:
1. Andi Arief
Politikus Partai Demokrat Andi Arief juga turut berkomnentar atas pernyataan Mahfud.
Andi Arief menyatakan Presiden pertama RI, Soekarno tidak melarang Islam garis keras, moderat atau yang tidak beragama sekalipun untuk mendukung kemenangan siapapun dalam Pemilu.
Baca: Lawakan Mahfud MD saat Dirinya Disebut Mirip Bang Yos Mantan Gubernur DKI Jakarta, Bawa-bawa Bolot
Ia juga menyinggung soal wasit Soekarno.
Andi Arief juga mencontohkan perolehan suara SBY saat Pemilu 2009.
"Wasiat Soekarno jelang pemilu yang tidak diindahkan oleh Prof @mohmahfudmd : "Negara Republik Indonesia ini milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!" (Soekarno dalam Kongres Rakyat Jawa Timur di Surabaya, 24 September 1955)
Soekarno tidak pernah melarang Islam garis keras, moderat, dan yang tidak beragama serta agama apapun untuk mendukung kemenangan siapapun dalam pemilu. Wasiatnya hanya mempertahankan Pancasila Prof @mohmahfudmd
Tahun 2009 SBY-Boediono hanya kalah di 3:Propinsi. Hampir semua Propinsi yang dituduhkan Prof @mohmahfudmd sebagai Islam garis keras menang, termasuk juga di tempat abangan, priyayi dan santri Jateng dan Jatim. Artinya rakyat yakin pemimpin untuk SEMUA. Nah, sekarang?"
2. Rachel Maryam
Anggota DPR RI asal Partai Gerindra, Rachel Maryam juga berkomentar atas pernyataan garis keras Mahfud MD.
Meski ia tidak me-mention akun Mahfud MD, cuitan Rachel Maryam sepertinya ditujukan untuk pernyataan Mahfud MD.
"Mereka yg ngaku paling menghargai perbedaan tapi justru yg paling gampang tunjuk jari nuduh radikal dan garis keras pada saudara sebangsanya sendiri yg berbeda pandangan. Kalian tuh yg garis keras dan radikal.. Garis keras dan radikal bodohnya!," cuitnya.