TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon menanggapi viralnya video sejumlah elite TKN yang menyapa Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan "siap presiden".
Fadli mengatakan video tersebut menunjukkan kubu paslon 01 memang kerap menghadirkan hal-hal yang melucu atau lelucon.
Bahkan, Fadli menilai pemerintahan Jokowi selama 4,5 tahun merupakan dagelan.
"Itu kan memang dari dulu mereka suka joke dan memang pemerintahannya selama 4,5 tahun dagelan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Oleh karena itu, Fadli menanggapi santai sapaan yang dianggapnya sebagai dagelan.
Ia pun mengaku tidak baper (bawa perasaan) dengan video itu.
Sebab, ia yakin Prabowo yang memenangkan Pemilihan Presiden 2019 ini.
"Ya menurut saya biasa-biasa saja. Jadi saya enggak pernah baper," tuturnya.
"Kita yakin kok sampai saat ini, sampai detik ini, kita sangat yakin bahwa Prabowo menang," pungkas Fadli.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan para elite TKN Jokowi-Ma'ruf bersalaman dengan Presiden Jokowi viral di media sosial.
Pasalnya, dalam video itu, elit TKN bersalaman dengan sebelumnya memberi hormat dan berkata "Siap Presiden."
Baca: Adian Napitupulu: Aneh Kalau Bicara Siap Presiden! Kepada Yang Bukan Presiden
Video tersebut seakan menyindir calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto.
Beberapa waktu lalu, video Prabowo menerima pendukungnya dengan gaya serupa juga viral di media sosial.
Video elit TKN memberi hormat dan berkata 'Siap Presiden" itu salah satunya diunggah di akun facebook Info Seputar Presiden, Senin (29/4/2019).
Dalam video itu, politikus P-DIP, Adian Napitupulu yang terlebih dulu memulai.
Ia memberi hormat kemudian berkata "Siap Pak Presiden" dan kemudian menyorongkan tangannya bersalaman.
Jokowi pun hanya menyalami dan kemudian tertawa.
Suasana di ruangan juga terdengar penuh tawa saat aksi itu berlangsung.
Setelah Adian, elit-elit BPN lainnya turut mengikuti apa yang dilakukan Adian.
Di antaranya Sekretaris TKN sekaligus Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, Direktur Relawan dan Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edi, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Ketua TKN yang juga politikus PKN Abdul Kadir Karding, Verry Surya Hendrawan dan politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago.