Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecaman terus mengalir terhadap mantan Ketua MK, Prof. Mahfud MD karena pernyataannnya telah menyakiti populasi masyarakat Indonesia di Sumatera, khususnya umat muslim di Aceh, Padang, Palembang, serta lumbung suara dari pasangan calon nomor urut 02.
Pasalnya, pernyataan Mahfud MD bahwa Prabowo-Sandi menang di Provinsi Islam garis keras tidaklah ilmiah.
Satu di antara Provinsi yang disebutkannya adalah Aceh. Ia tampaknya jarang jalan-jalan, terutama ke Aceh.
Baca: Dipanggil Wakil Presiden Oleh Rais Aam PBNU, Ini Jawaban Kiai Maruf Amin
Baca: Warga Sering Merinding Saat Lewat di Lokasi Mutilasi Guru Honorer, Ini Fakta-faktanya
Kecaman mengalir dari berbagai elemen termasuk tokoh Senator Muda DPD RI asal Aceh, Fachrul Razi.
Dirinya turut menyesalkan atas lontaran dari sekaliber Mahfud MD.
"Itu adalah pernyataan untuk pengalihan isu kecurangan pemilu, agar masyarakat terfokus pada isu daerah yg di klaim radikal," kata Fachrul melalui keterangannya, Senin (29/4/2019).
Ditambahkan Senator Aceh itu, hal tersebut juga dilakukan untuk meredam isu agar Ijtima Ulama III gagal dilaksanakan.
"Mahfud mengalihkan dengan isue murah itu, agar publik terkonsentrasi pada isu tersebut, ini cara-cara panik seorang profesor yang kami tahu beliau berpihak ke mana,"tegas Fachrul Razi.
"Pernyataan Mahfud juga bertujuan untuk meredam isu agar Ijtima Ulama Jilid 3 agar gagal dilaksanakan. kecurangan sudah masif, sistematis dan terstruktur, sebagai mantan hakim di MK, beliau paham betul bagaimana pihak yang merasa dicurangi pada saat melakukan gugatan di MK juga akan mudah dikalahkan nantinya.
Baca: Jokowi di Ambang Rekor, Jika Menang Lagi Maka Jadi Jawara 5 Kali Pemilu
Baca: Tim Sukses Depresi Ditagih Sang Caleg Karena Hanya Dapat 567 Suara, Ini Kisahnya
Apapun niat statemen Mahfud MD, Sebagai Senator Wakil Aceh saya meminta Mahfud MD minta maaf kepada rakyat Aceh," imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam waktu dekat Ijtima Ulama III yang akan diselenggarakan oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Ijtima Ulama III sendiri diselenggarakan untuk menyikapi kecurangan pemilu 2019.
Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) K.H Ahmad Sobri Lubis menyebut akan ada Ijtima Ulama ketiga usai Pemilu 2019.
Ijtima ketiga akan menentukan sikap yang ditempuh ulama dan umat Islam dalam menyikapi kecurangan dalam pemilu.