6. Nekat membakar surat suara setelah gagal lolos
Kecewa hasil pemungutan suara, sejumlah calon legislatif (caleg) di beberapa wilayah di Indonesia nekat membakar logistik pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu.
Salah satunya adalah caleg di Kabupaten Maluku Tenggara dari caleg asal PDI-Perjuangan, berinisial LPR, yang nekat membakar 15 kotak suara di desanya.
Selain itu, ada KS yang membakar 13 kotak suara bersama komplotannya di Jambi.
KS kecewa usai melihat hasil suara di sejumlah TPS ternyata tak sesuai harapannya.
Sementara itu, pembakaran juga terjadi di Papua.
Baca: Politikus PDIP Sebut Ada Calo Suara di Kecamatan, Kerjanya Pindahkan Suara C1 Caleg
Komisioner KPU Ilham Saputra membenarkan adanya aksi pembakaran kotak suara di Papua pada 23 April, tepatnya di Distrik Tingginambut.
"Saya sudah konfirmasi ke Ketua KPU Papua. Kejadian terjadi kemarin tanggal 23 April 2019, di Distrik Tingginambut," kata Ilham.
7. Gagal lolos, caleg di Sampang nekat curi kotak suara saat Pileg 2014
Dilansir dari Antara, seorang oknum caleg dari PKS bernama Muhammad Taufiq (50), nekat mencuri kotak suara karena merasa kecewa karena perolehan suaranya jauh dari harapan.
Peristiwa yang terjadi saat pileg 2014 tersebut menjadi sorotan masyarakat.
Saat itu, dengan penuh emosi, Taufiq mengajak Asmad (50) keluar rumah untuk menuju TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.
Di TPS tersebut keduanya langsung mengambil paksa sebuah kotak suara tanpa permisi.
"Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, seperti dilansir dari Antara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Aksi Caleg Gagal Terpilih, Minta Kembali Bantuan Aspal hingga Meninggal karena Serangan Jantung " (Kompas.com/Michael Hangga Wismabrata)