TRIBUNNEWS.COM - Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Sri Wahyumi Maria Manalip ditangkap tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa (30/4/2019) kemarin.
Sri Wahyumi ditangkap KPK sekitar pukul 11.20 WITA, di Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud.
Selain Bupati Talaud, KPK juga menetapkan dua pengusaha lainnya, yaitu Benhur Lalenoh dan Bernard Hanafi Kalalo sebagai tersangka.
Ketiga tersangka diduga terlibat dalam kasus suap proyek Pasar Lirang dan Pasar Beo.
Saat ditangkap, Bupati Talaud mengaku bingung dan merasa tak menerima hadiah sebagaimana yang disampaikan pihak KPK.
Ditangkapnya Bupati Talaud ini tentu menambah panjang deretan pejabat yang ditangkap oleh KPK karena sejumlah kasus.
Seperti kasus suap-menyuap, gratifikasi, hingga korupsi.
'Hadiah' yang diterima Sri Wahyumi Maria Manalip pun tidak kalah mencengangkan dibandingkan kasus suap dan gratifikasi yang menjerat pejabat lainnya.
Gempa Terkini Senin 5 Februari 2024 Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Kekuatan Getaran
Gempa Terkini Minggu 14 April 2024 Pagi Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudonya
Gempa Bumi Terkini Senin 19 Februari 2024 Pagi, Guncangan Baru Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudo
Berikut TribunPalu.com telah merangkum sejumlah fakta seputar hadiah yang diduga diterima oleh Bupati Kepulauan Talaud dari laman Kompas.com.
1. Dugaan suap yang menyeret Bupati Talaud.