TRIBUNNEWS.COM - Ijtima Ulama III akan digelar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (1/5/2019) hari ini.
Ijtima Ulama III ini akan dihadiri oleh kurang lebih 1.500 ulama dan tokoh.
Pelaksanaan Ijtima Ulama III bertujuan untuk membahas mengenai kecurangan dalam Pemilu 2019.
Undangan kepada para ulama dan tokoh dikabarkan telah disebar sejak Senin (29/4/2019) malam.
“Insyaallah tak jauh beda dengan Ijtima Ulama I dan II yang pesertanya berjumlah sekitar 1.500 orang. Undangannya baru hari ini kami sebar, sehingga kami belum bisa konfirmasi siapa saja yang akan hadir,” ungkap Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Baca: Ijtima Ulama Digelar Bersamaan dengan Hari Buruh, Ini Tanggapan Ketua Pelaksana
Baca: Persaudaraan Alumni 212 Akan Gelar Ijtima Ulama Ketiga Bahas Soal Pemilu 2019
Sementara itu, Ketua Pelaksana Ijtima Ulama dan Tokoh III, Yusuf Muhammad Martak menyebut Ijtima Ulama III menjadi suatu keniscayaan sebagai pengawalan rekomendasi ijtima ulama sebelumnya.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
“Sebagai pelaksana Ijtima Ulama I dan II, dengan melihat kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif maka Ijtima Ulama dan Tokoh III adalah sebuah keniscayaan sebagai pengawalan kepada rekomendasi Ijtima Ulama sebelumnya,” ungkap Yusuf Martak dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Dalam Ijtima Ulama III ini, dikatakan Yusuf, akan ada pemaparan kecurangan yang ditemukan oleh BPN Prabowo-Sandi.
Ijtima Ulama III juga bertujuan untuk memberikan pedoman kepada masyarakat dalam menghadapi adanya dugaan kecurangan.
“Karena akhir-akhir ini masyarakat bertanya-tanya bagaimana menghadapi kecurangan Pemilu. Oleh karena itu Ijtima Ulama dan Tokoh III adalah sebuah keniscayaan untuk membahas mekanisme legal dan syar’i dalam menghadapi kecurangan Pemilu,” paparnya.
Pelaksanaan Ijtima Ulama III bertepatan dengan perayaan Hari Buruh.
Namun, Yusuf Martak mengaku jika ia ingin menggelar acara di tanggal 2 Mei 2019.
“Kalau ditanya kenapa bersamaan dengan Hari Buruh, saya sebenarnya ingin dilaksanakan tanggal 2 Mei 2019. Kalau di tanggal itu ada, saya akan langsung ubah,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Yusuf juga menyebut pihaknya mengalami keterbatasan dana sehingga hanya menggelar Ijtima Ulama III di kawasan Bogor.
“Sudah susah, di mana-mana terbatas, keuangan kami juga terbatas,” ungkapnya.
Baca: UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi vs Prabowo - Suara Masuk 58%, Beda 10 Juta Suara Lebih
Baca: Muspida dan Pihak Terkait Bahas Baliho Ucapan Selamat Menang Pilpres di Bogor
Penyelenggaraan Ijtima Ulama III ini mendapat tanggapan dari wakil presiden Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla berharap Ijtima Ulama III dilaksanakan berdasar eodimana atau aturannya.
JK menegaskan harus ada dasar hukum yang benar bukan atas dasar politis.
"Tapi kita harapkan Ijtima itu betul-betul berdasarkan pedoman atau aturan dan hadits-nya. Jadi ada dasar hukumnya yang benar. Jangan dasarnya politis, tapi betul-betul dasarnya aturan hadits," ujar JK yang ditemui di Istana Wapres Merdeka Selatan, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).
JK juga menilai, pembasagan materi dalam Ijtima Ulama III akan tergantung kepada siapa yang hadir.
"Kita belum tau apa yang mau dibicarakan, itu Itjima itu juga kadang-kadang tergantung siapa yang hadir. Kalau yang hadir tentu ada kelompok-kelompok yang tertentu, tentu isinya. Lain lagi kalau ulama NU atau Muhammadiyah, tergantung masing-masing kepercayaan," jelas dia.
(Tribunnews.com/Miftah)