Sekali lagi, atas nama Pimpinan dan seluruh anggota dewan, saya menyatakan bela sungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya para pahlawan demokrasi yang telah menjalankan tugas dengan tulus, sehingga mengorbankan jiwa dan nyawanya. Kepada para keluarga yang tinggalkan, semoga diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
Dalam kaitan itu, Pimpinan Dewan mendesak pemerintah untuk segera merealisir pemberian santunan kepada keluarga korban maupun kepada mereka yang menderita sakit.
Selanjutnya, Pimpinan Dewan menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk bisa menahan diri, mengedepankan sikap kenegarawanan dalam menyikapi proses penghitungan suara yang sedang berlangsung di KPU.
Sikap yang paling bijak adalah menunggu hasil perhitungan manual atau real count yang dilakukan okeh KPU secara berjenjang mulai dari TPS, PPK, KPUD Kabupaten/kota, KPUD Propinsi sampai penghitungan secara nasional di KPU. Jika dalam proses penghitungan suara tersebut terdapat pihak-pihak yang merasa keberatan atau dirugikan hendaknya ditempuh prosedur dan jalur yan disediakan oleh Undang-undang dan Konstitusi Negara.
Pada saatnya nanti DPR perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh atas pelaksanaan pemilu serentak yang baru kita laksanakan. Berbagai pandangan masyarakat yang menginginkan pemilu mendatang dilaksanakan secara terpisah dan mengkaji kembali sistem pemilu yang lebih sesuai dengan kemajuan jaman dan kemajuan teknologi seperti e-voting, dan lain-lain, kiranya perlu mendapat perhatian dari kita semua.
Pimpinan Dewan juga meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengkajian mengenai sebab musabab banyaknya petugas penyelanggara yang meninggal dunia dan mengalami sakit.
Sebagai wujud tanggung jawab dalam menciptakan keterbukaan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, DPR telah berinisiatif mengundang anggota parlemen negara-negara sahabat sekaligus organisasi internasional yang menjalin kerja sama dengan DPR untuk menyaksikan secara langsung penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.
Baca: Jubir Istana: Jokowi Sudah Panggil Menterinya yang Kini Berurusan dengan KPK
Kegiatan ini diikuti oleh delegasi dari Parlemen Turki, Malaysia, Pakistan, dan tiga organisasi internasional, yaitu Organisasi Konferensi Islam (OKI), Westminster Foudation for Democracy (WFD), dan Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC).
Mereka semua memberikan apresiasi kepada Indonesia atas penyelenggaraan pemilu yang damai serta berlangsung secara terbuka dan demokratis.
Sidang Dewan Yang terhormat, hadirin yang saya muliakan,
Sebelum melanjutkan pidato Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2018–2019, izinkan saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya H. Oo Sutisna, SH., A-351 dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Dapil Jawa Barat IX, serta Bapak Wasista Bambang Utoyo, A-244 dari Fraksi Partai Golkar Dapil Sumsel I. Mari kita do’akan semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.
Selanjutnya, perkenankan saya menyampaikan rencana kegiatan DPR pada Masa Persidangan V serta berbagai kegiatan Dewan lainnya yang akan berlangsung di Tahun Sidang 2018–2019.
Pertama, di bidang legislasi, DPR bersama dengan Pemerintah berkomitmen akan menyelesaikan pembahasan RUU yang sudah ditetapkan dalam Prolegnas, yaitu sebanyak 34 (tiga puluh empat) RUU yang masih dalam tahap pembahasan pada Pembicaraan Tingkat I antara DPR dan Pemerintah, baik RUU yang berasal dari DPR,
Pemerintah, maupun yang datang dari DPD. Kita optimistis, dengan komitmen bersama tersebut, Insya Allah akan lebih mudah untuk menyelesaikan RUU yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat.
Beberapa RUU yang mendesak untuk diselesaikan dalam masa sidang ini sampai tanggal 25 Juli 2019 antara lain;
1. RUU tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
2. RUU tentang Perkoperasian
3. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
4. RUU tentang Ekonomi Kreatif.
Disamping itu masih ada beberapa RUU yang macet pembahasannya lantaran pemerintah sampai saat ini belum manyampaikan Daftar Isian Masalah (DIM).