Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya jumlah penduduk muslim Indonesia yang mencapai 80 persen membuat potensi wakaf asuransi amatlah besar.
Badan Wakaf Indonesia (BWI) mencatat potensi wakaf di Indonesia mencapai angka Rp180 triliun.
Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah, Muhammad Yusuf Helmy menjelaskan realisasi total penghimpunan dana wakaf baru mencapai Rp 400 miliar.
“Memang wakaf ini masih harus terus disosialisasikan. Bayangkan kalau jalan umum (tol), pendidikan, keagamaan (masjid) melalui wakaf akan dapat mempercepat pembangunan ekonomi nasional serta stabilitas sistem keuangan nasional,” paparnya dalam bincang santai di kantor Prudential, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Solusi Perlindungan dengan alokasi dana untuk Wakaf merupakan fitur sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.106/DSN-MUI/X/2016.
Baca: Tribunnews.com Raih Penghargaan dari Badan Wakaf Indonesia
Fatwa berisi tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah, yang mengatur ketentuan wakaf pada Asuransi Jiwa Syariah bagi masyarakat.
Dengan begitu potensi wakaf memainkan peran penting yakni sektor sosial Islam yang mencakup sistem wakaf memiliki potensi sekitar Rp217 triliun atau setara dengan 3,4 persen PDB Indonesia, menurut data Bank Indonesia.
“Yang pasti tingkat ketergantungan kita dengan negara luar dalam bentuk hutang akan menurun," ucapnya.
AVP Sharia Operation Prudential Indonesia Bondan Margono mengatakan Prudential Indonesia memiliki Program Wakaf dari PRUsyariah yang menawarkan pilihan bagi nasabah dan calon nasabah dalam menyalurkan wakaf.
Dijelaskan pertumbuhan month-on-month (MoM) sejak Februari 2019 meningkat cukup signifikan.
“Jadi kita tidak bisa membandingkan tahun ke tahun ya karena ini baru mulai. Kalau growth cepat sekali. Yang paling penting minatnya sekarang sangat tinggi, dalam satu bulan itu kita bisa lima kali seminar sosialisasi wakaf ini,” kata Bondan.
Menurutnya, program ini dapat mendukung nasabah yang sedang mencari solusi modern dan cerdas untuk menunaikan wakaf.
"Sekaligus memastikan dirinya dan keluarganya memperoleh proteksi dan perencanaan investasi yang tepat," katanya.