News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Media Sosial

Dokter Ani Hasibuan yang Bongkar Kematian KPPS Dipanggil Polisi, Dijerat 5 Pasal, Fadli Zon Bereaksi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Ani Hasibuan dan surat panggilan yang seolah-olah berasal dari Polda Metro Jaya

“Kalau itu memang diindikasikan dia melanggar, laporkan saja. Kami bisa melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan. Tapi enggak mungkin kita sendiri ambil alih. Karena itu ranah publik,” lanjut dia.

Saat ditanya pendapat mengenai pernyataan Ani Hasibuan, Prijo menolak berkomentar.

Prijo memilih mengurusi itu sesuai mekanisme di IDI apabila ada laporan yang masuk.

Kontroversi Ani Hasibuan

Diketahui, Ani adalah dokter ahli syaraf.

Pernyataannya mengenai banyak petugas Kelompok Panitia Pemunggutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 di salah satu televisi swasta, beberapa waktu lalu, memicu kontroversi publik, khususnya di media sosial.

Ani awalnya mempertanyakan mengapa banyak petugas KPPS yang meninggal dunia di sela kerja.

“Saya sebagai dokter dari awal sudah merasa lucu, gitu. Ini bencana pembantaian atau pemilu? Kok banyak amat yang meninggal. Pemilu kan happy-happy mau dapat pemimpin baru kah atau bagaimana? Nyatanya (banyak yang) meninggal,” ujar Ani.

Kemudian, Ani menyanggah pernyataan pihak KPU yang menyebutkan bahwa kasus meninggalnya petugas KPPS disebabkan kelelahan bekerja.

“Kalau kita bicara fisiologi, kelelahan itu kan kaitannya dengan fisik. Kalau orang beraktivitas, dia pakai gula metabolisme. Kalau habis capek. Dia hipoglekimia dia lapar. Kalau enggak oksigennya dipakai dia ngantuk. Jadi orang capek itu, dia ngantuk, dia lapar. Kalau dipaksa, dia pingsan, enggak mati dong,” ujar Ani.

Ani juga berpendapat, beban kerja petugas KPPS pada Pemilu 2019 ini tidak terlalu berat.

Ia membandingkannya dengan dokter yang sedang mengambil spesialis.

“Saya melihat beban kerjanya. Ada di laporan kerja saya. Itu beban kerjanya saya tidak melihat ada fisik yang capek. Yang saya tahu, dokter yang ambil spesialis itu capek kerja tiga hari tiga malam tidak ada yang mati. Yang ada itu malah tambah gendut,” kata Ani.

Ani menambahkan, kemungkinan penyebab kematian adalah penyakit yang sudah diderita petugas KPPS. Ia mencontohkan seseorang yang terkena tumor otak.

Apabila penderita tidak dibebani kerja otak yang besar, maka ia akan baik-baik saja. Namun, apabila beban kerjanya besar, tumor itu disebutnya akan “bertingkah” sehingga dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.

“Jadi, bukan karena capeknya,” ujar Ani.

Jejak Digital Ungkap Siapa Ani Hasibuan

Kali ini, jejak digital kembali mengungkap siapa dr Ani Hasibuan, kecenderungan politik, dan aktivitasnya terkait Pemilu 2019.

Dokter Ani Hasibuan adalah dokter ahli syarah.

Namanya muncul saat dia ke DPR untuk mengadukan tewasnya ratusan (di atas 500) penyelenggara Pemilu 2019 (sebagian sebesar anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara atau KPPS).

Setelah itu, Ani Hasibuan diundang menjadi nara sumber dalam talk show di Tv One 'Catatan Demokrasi Kita' yang membahas "Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS", Selasa (7/5/2019).

. ()

Dalam dialog tersebut, Ani Hasibuan mengaku bukan siapa-siapa dan tak terlibat dalam kubu para pendukung pasangan Pilpres 2019.

"Saya tak ikut-ikut dengan urusan sebelah sini sebelah sana. Saya dokter. Teliti, otopsi. Teman saya di RSCM itu mau bantu ko, ayo dong dipekerjakan," kata Ani Hasibuan seperti ditulis Wartakotalive.com, Rabu (8/5/2019). 

Ani Hasibuan hanya peduli pada korban Pemilu serentak 2019.

Tetapi, sejak dr Ani Hasibuan tampil di Tv One dan sampai Kamis ini, foto-foto dan video dirinya kini ramai dan menjadi viral di dunia maya.

Berbagai tulisan, komentar, baik yang bersifat memuji, mengkritik, maupun memaki pun bermunculan.

Jejak digital Ani Hasibuan pun diungkap ke publik, sekaligus mengungkap siapa dr Ani Hasibuan itu.

Akun sang_Pembantu @sang_Pembantu, mengungkap dan membagikan foto terkait aktivita Ani Hasibuan dan kecenderungan politiknya.

Di sejumlah akun Facebook, di antaranya akun Epy Dachlan, juga membagikan jejak digital Ani Hasibuan.

Penulis mencoba menelusuri jejak digital dr Ani Hasibuan dan menemukan akun instagram anihasibuan1974.

Dalam akun instagram tersebut terpasang sejumlah foto-foto (mirip) Ani Hasibuan, termasuk juga video antara lain berisi pernyataan (mirip) Ani Hasibuan yang mengomentari kaus Ahmad Dhani.

Foto-foto Ani Hasibuan memakai pakaian putih dengan logo garuda merah mirip seragam timses Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno pun ada. 

Ani Hasibuan pun menunjukkan tangannya sebagai bentuk dukungan kepada pasangan Pilpres nomor 02.

Di sebuah laman berita, Ani Hasibuan mengaku memiliki kecenderungan politik tertentu, tetapi apa yang ia lakukan terkait tewasanya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 semata-mata karena kemanusiaan.

Bisa jadi apa yang dilakukan Ani Hasibuan yang mengusulkan pengusutan kasus tewasnya ratusan penyelenggara Pemilu itu urusan pribadi dan benar didorong oleh kepengan kemanusiaan.

Tetapi, ada era digital seperti sekarang ini, orang akan dengan mudah dan sangat cepat untuk mengetahui track record seseorang.

Netizen atau warganet hanya dalam hitungan detik akan bisa langsung mengungkap jejak digital seseorang dan menunjukkan siapa dr Ani Hasibuan.

Karena itu, apa yang telah diingatkan Erik Qualman sekitar 7 tahun lalu, bisa menjadi pegangan kita dalam beraktivitas di dunia maya.

Jejak kaki di pasir akan terhapus dengan datangnya air pasang, tetapi jejak digital akan bertahan selamanya. 

Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini