Sejak sembilan bulan lalu UA berjualan ikan cupang. Sebelumnya UA berjualan pakaian di Semarang. Setelah penangkapan itu, kata AF, malam harinya ada dua orang datang ke rumahnya, mengaku dari Polda Jateng.
Mereka menunjukkan surat penangkapan kepada pihak keluarga. Saat itu mereka juga membawa telepon seluler milik UA, Samsung J2.
Baca: Tak Masuk Rencana Klopp, Liverpool Akan Lego 9 Pemain Mereka
"Saat itu kakak sempat telepon. Ia bilang kepada ibu dalam kondisi baik‑baik saja, nggak usah khawatir. Saat itu dia pesan agar HP‑nya Samsung J2 diserahkan kepada petugas Polda," ujar AF.
AF mengaku tidak tahu‑menahu terkait keterikatan sang kakak dengan jaringan teroris. Menurut surat perintah penangkapan yang diberikan polisi, UA pernah mengikuti pelatihan fisik di Grobogan.
"Katanya (UA) ditangkap karena pernah ke Grobogan. Pas di Grobogan katanya ada latihan fisik. Ia pernah ke sana pakai sepeda motor. Ketika pulang ternyata diikuti orang . Itulah mengapa mereka tahu rumah kami," katanya.
Sejauh ini, katanya, keluarga tidak pernah tahu apa yang dilakukan UA. Pria tersebut pernah menempuh pendidikan di Pesantren Al Muttaqin Sowan Kidul, Kabupaten Jepara. Selanjutnya berkuliah di Yogyakarta. "Setelah kuliah terus ditugaskan mengajar di Riau," ujar AF. (surya/tribunjateng/dim/goz)