TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusuh 22 Mei 2019 di sekitar gedung Bawaslu RI Jakarta masih menyisakan banyak tanda tanya.
Sejumlah netizen di media sosial mempertanyakan siapa sebenarnya dalang di balik aksi yang katanya menolak hasil Pilpres 2019 itu.
Namun ada juga yang bertanya-tanya soal banyaknya bebatuan atau batu segumpal di sekitar gedung Bawaslu.
Batu-batu ini tentu saja batu bekas pakai para perusuh untuk melempari petugas di sekitar gedung Bawaslu.
Tak hanya bebatuan, bekas petasan, bungkus makanan dan air mineral juga banyak ditemui.
Baca: Siapa Sengkuni? Sosok yang Dituding Jadi Dalang Kerusuhan 22 Mei di Jakarta
Diangkut mobil
Diberitakan sebelumnya, mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra yang parkir di sekitar gedung Bawaslu dilaporkan berisi batu, bukan alat medis.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan bahwa tiga orang yang membawa mobil ini dari Tasikmalaya tidak memiliki kualifikasi sebagai petugas medis.
"Tiga orang ini tidak mempunyai kualifikasi sebagai petugas medis. Dua di mobil tersebut tidak ada peralatan medis," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Baca: Curhat Yayan, Sopir Ambulan Milik Gerindra yang Kini Ditahan: Saya Belum Dibayar
Argo mengungkapkan barang yang ditemukan berada di dalam mobil tersebut hanya ada batu.
Padahal, ambulans tersebut ditugaskan oleh pengurus pusat Partai Gerindra untuk mengangkut korban kerusuhan 22 Mei.
"Ketiga yang ada hanya batu yang sudah kita tunjukkan," tutur Argo.
Seperti diketahui, polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans yang membawa batu saat aksi demonstrasi 22 Mei.
Kelima tersangka tersebut merupakan orang yang berada di ambulans yang membawa batu tersebut.
Lima tersangka tersebut merupakan dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I), satu sopir bernama Yayan (Y), dua penumpang Hendrik Syamrosa, dan Surya Gemara Cibro.
Jalanan sudah dibersihkan
Sehari setelah rusuh, petugas kebersihan DKI Jakarta langsung membersihkan tumpukan sampah itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga terlihat ikut membersihkan jalan MH Thamrin di sekitar gedung Bawaslu.
Didampingi jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin apel pasukan warna-warni DKI Jakarta.
Ia kemudian menyemprot Jalan MH Thamrin di area persimpangan Sarinah/Kebon Sirih dengan air dari mobil damkar.
Setelah ia menyemprot dan menambahkan detergen, pasukan oranye pun menggunakan sapu lidi dan sikat untuk membersihkan jalan.
Selama beberapa saat, Anies Baswedan juga ikut menyikat jalan.
"Siang hari ini kita teruskan sampai sore, jadi kami ingin seluruh kawasan Jalan MH Thamrin seperti kondisi semula, ini adalah wilayah strategis, kami ingin agar masyarakat nanti bisa melihat Jalan MH seperti sedia kala," ujar Anies di lokasi, Kamis siang kemarin.
Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan berusaha membersihkan dan memperbaiki fasilitas yang rusak sesegera mungkin.
Saat ini jajaran Pemprov DKI Jakarta masih menginventarisasi fasilitas publik yang rusak akibat kerusuhan 22 Mei.
"Sekarang sedang dalam identifikasi semua yang rusak akan kita perbaiki termasuk pos polisi yang rusak ini akan kita perbaiki semua, jadi kita ingin fasilitas di Jalan MH Thamrin seperti semula yang kita kerjakan siang hari ini sore nanti bisa tuntas," ujar Anies Baswedan.