News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Makar

Korban Kerusuhan 21-22 Mei Datangi Komnas HAM: Saya Harap Pembakar Warung Kami Ditangkap

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik warung kopi sekaligus korban penjarahan massa aksi 21 - 22 Mei 2019, Ismail (kiri) dan Abdul Rajab (kanan), saat mendatangi kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ismail, seorang pedagang warung kopi mendatangi Komnas HAM hari ini, Jumat (31/5/2019).

Dagangannya di dekat Pos Polisi Sabang yang dijarah saat 21-22 Mei 2019 menjadi alasan dia menyambangi Komnas HAM.

Massa perusuh melakukan pembakaran saat bentrokan dengan polisi di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Di sela kunjungannya, dia meminta agar para tersangka penjarahan warungnya ditangkap.

Ismail tak sendiri, dia ditemani oleh Abdul Rajab (62), yang juga sebagai Pemilik warung kelontongan sekaligus korban penjarahan massa aksi tersebut.

Pun keduanya telah bergabung dengan kelompok yang mengatasnamakan sebagai Aliansi Korban Tragedi 21 - 22 Mei 2019.

Baca: Masih Muda tapi Sadis, Inilah Modus Begal yang Beroperasi di Jakarta Timur: Incar Warga yang Main HP

Baca: Istri Eks Danjen Kopassus Angkat Bicara Soal Kasus Penyelundupan Senjata yang Menjerat Suaminya

Baca: Ditahan, Kivlan Zen Sakit Flu Berat Sedangkan Eggi Sudjana Alami Kram di Pundak

Baca: Penjelasan Polisi Soal Aturan Ganjil Genap saat Hari Raya Idul Fitri dan Cuti Bersama

"Saya datang ke sini, mau minta tolong sama Komnas HAM biar tersangka yang bakar warung saya ditangkap," kata Ismail, di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019).

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM bernama Mohammad Choirul Anam telah menerima laporan dari ketua Aliansi Korban Tragedi 21 - 22 Mei 2019, Aang Mahad.

Komisioner HAM tersebut meminta kepada Ismail agar menyertakan foto dan video ihwal warungnya yang dibakar.

Kata Ismail, dia pun akan segera menuruti permintaan Komnas HAM.

"Saya habis ini mau kumpulin foto dan video dari teman-teman saya. Soalnya kan saya tidak punya ponsel ya. Paling nanti minta sama teman saya yang Polisi," ujar Ismail.

Setelah bukti-bukti tersebut berhasil dikumpulkan, Ismail berharap agar para pelaku juga mengganti rugi lantaran telah membakar warungnya.

"Kalau pelakunya sudah ditangkap, saya harapannya sih dia ganti rugi, kan warung saya sudah dibakar sama dia," harapnya.

Baca: Giliran Usma, Pedagang yang Merugi Akibat Dijarah pada 22 Mei Dapat Suntikan Modal dari Jokowi

Ismail melanjutkan, saat ini dia tengah mempersiapkan perlengkapan untuk membangun kembali warung kopinya.

"Kalau warung, hari ini saya juga mau beli perlengkapan kayak terpal, kayu, soalnya mesti dagang. Mau lebaran biar dapat uang," pungkasnya.

Usma Alami Kasus yang Sama

Kerusuhan massa pada Rabu (22/5/2019) kemarin menyisakan kepedihan bagi Usma (64).

Usma terlihat duduk termenung dan terlihat lesu di atas warung kecilnya di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Baca: Potret Perjuangan dan Sisi Humanis Aparat dalam Amankan Aksi Massa 21-22 Mei

Seorang pedagang bernama Usma terlihat lesu di depan warungnya di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019). Warung Usma dijarah massa yang mengamuk pada 22 Mei kemarin hingga membuatnya rugi Rp 20 juta (Kompas.com/Ardito Ramadhan D)

Warung tempat dia berdagang selama puluhan tahun tersebut ludes dijarah massa yang mengamuk.

Gara-gara peristiwa itu, Usma mengaku rugi hingga Rp 20 Juta.

"Rugi kurang lebih Rp 20 juta. Yang diambil rokok sama minuman dagangan. Rokok sisa dua bungkus dari awalnya banyak slop," kata Usma saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (23/5/2019).

Usma mengisahkan, penjarahan itu terjadi pada Rabu tengah malam.

Saat itu, kerusuhan sedang memanas karena massa yang bikin onar di perempatan Sarinah dipukul mundur ke arah Gondangdia.

Sebetulnya, Usma sudah mengantisipasi kericuhan massa dengan menutup lapak ketika jam menunjukkan pukul 23.00 WIB.

Namun, lapaknya tetap dijebol perusuh.

"Padahal, saya sudah kunci rapat ini lapaknya. Balik-balik tadi pagi sudah kosong melompong warungnya," kata Usma sambil menatap kiosnya yang bercat putih.

Usma tidak hanya kehilangan barang dagangan. Uang tabungan dan beberapa helai pakaian yang ia miliki juga ikut ludes.

"Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar, karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu," ujar Usma.

Atas kejadian itu, Usma pun sudah melapor kepada polisi.

Baca: Bentrokan 22 Mei di Petamburan, Pemilik Pasrah Lihat Mobilnya Sudah Hangus

Saat ditanya harapannya, ia tak neko-neko.

Ia hanya berharap supaya Jakarta selalu aman dan kejadian serupa tak terjadi lagi.

Diberi Modal oleh Jokowi

 Setelah memanggil dua pedagang yang bernasib nahas akibat dagagannya dijarah saat kerusuhan terjadi pada 22 Mei 2019, kini Presiden Jokowi memanggil seorang pedagang yang bernasib sama.

Hari ini, Senin (27/5/2019), Jokowi menerima kedatangan Usma, seorang pedagang kelontong di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat yang dagangannya dijarah meski sudah ditutup.

Baca: Skenario di Balik Aksi 22 Mei, Ada 3 Eksekutor Bawa Senjata Api Hingga Incar 4 Tokoh Nasional

Usma, seorang pedagang kelontong di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Utara dipersilakan duduk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019) (Biro Pers Istana Kepresidenan/Muchlis Jr)

Berdasarkan keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Usma diterima Presiden di Istana Merdeka, Jakart.

Ia datang sendiri sekira pukul 09.30 WIB.

Selesai pertemuan sekitar pukul 10.15 WIB, Usma keluar Istana Merdeka dengan menumpangi golf cart yang dikemudikan anggota Paspampres.

Di hadapan awak media, Usma kemudian bercerita mengenai pertemuannya dengan Presiden.

"Ini dikasih baju aja. Tiga ini. Gantinya baju saya kan habis dijarah," ujar Usma kepada para jurnalis.

Usma mengaku, bukan hanya pakaiannya yang habis. Barang dagangannya berupa rokok dan minuman pun ludes dijarah massa pericuh.

"Kerugian ya sekitar 20-an (juta) lah. Dikasih (modal) sudah. Cukup, terima kasih banyak, alhamdulillah," ungkapnya.

Pria yang sudah berjualan selama 25 tahun ini mengaku diminta Presiden agar berjualan lagi dan bekerja keras. Ia pun hanya berharap kondisi Ibu Kota akan kembali kondusif.

"Saya minta aman-aman aja Jakarta," pungkasnya.

Baca: Warga Negara Amerika Serikat Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Hotel Kawasan Kemang

Sebelumnya, pada 24 Mei 2019, Presiden Joko Widodo menerima Abdul Rajab dan Ismail, dua pemilik warung yang juga menjadi korban penjarahan pada 22 Mei 2019.

Keduanya pun berharap sama, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

Penulis : Muhammad Rizki Hidayat

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Warungnya Dibakar Saat Rusuh 21-22 Mei 2019, Ismail Melapor ke Komnas HAM

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini