TRIBUNNEWS.COM - Kisah cinta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan Ani Yudhoyono ternyata tak seindah dan semanis yang dibayangkan.
Perjalanan cintanya ternyata penuh liku dan perjuangan. Mereka melewatkan masa-masa manis untuk merangkai kisah panjang, yang kemudian akan ikut menghiasi kisah bangsa ini.
Mereka berdua tidak bisa merasakan bulan madu pascamenikah seperti seperti pasangan suami istri pada umumnya.
Sebagai prajurit, SBY langsung ditugaskan untuk berangkat ke Timor Timur sepekan setelah menikah, tahun 1976.
"Tidak ada satupun seorang suami yang baru saja menikah, begitu saja tega meninggalkan istri. Tapi, sumpah saya sebagai prajurit, ketika negara memanggil, bertempur untuk merah putih, dengan berat hati saya harus meninggalkan Bu Ani, (Ani Yudhoyono )," ujar SBY dalam tayangan eksklusif Rosi Kompas TV, Agustus 2016 silam.
Hal tersebut merupakan titik ujian yang harus ia hadapi.
• SBY Hampiri Megawati, Ibu Puan Maharani Itu Berdiri, Keduanya Bersalaman di Pemakaman Ani Yudhoyono
Kala itu SBY harus mencurahkan pikiran waktu dan tenaganya untuk mengemban tugas negara.
"Yang tidak mengalami mungkin tidak merasakan tapi itu titik ujian yang harus saya hadapi, dan alhamdulillah saya lolos," ujarSBY.
Ani Yudhoyono memaklumi.
Hal itulah yang menurutnya memang harus dijalani sebagai istri seorang prajurit.
Setiap saat harus siap ditinggalkan suami yang mengemban tugas negara.
"Mungkin ada yang lebih cepat lagi dari saya (waktu ditinggalkannya). Seminggu itu mungkin bagi saya sudah lumayan," ujar Ani Yudhoyono di acara yang sama.
• Dekat Makam Ani Yudhoyono, Megawati Bersalaman dengan SBY di Bawah Tenda Merah-Putih
Ada satu hal yang diingat Ani Yudhoyono ketika itu. Ia sempat diajak ke asrama SBY di Dayeuhkolot.
Tujuannya, untuk menemui kawan-kawan suaminya.