Namun, belum sempat dikenalkan ke kawan-kawan SBY, SBYsudah mendapatkan surat perintah ke Timor Timur.
"Kawan-kawannya sudah berangkat ke Timtim. Rasanya, belum juga duduk sudah mendapatkan surat perintah: (bapak) diminta segera menyusul dengan teman-temannya yang berangkat ke Timtim. Saya juga terhenyak tapi apa boleh buat. (Jadi waktu itu memang) enggak ada bulan madu sama sekali," kata Ani Yudhoyono.
"Bahkan pada waktu itu, ketika menerima surat perintah, saya disuruh pulang sendiri ke Jakarta (oleh Pak SBY)," sambungnya.
Ternyata, bukan tanpa alasan SBY meminta Ani Yudhoyono untuk pulang sendiri.
Ia mengaku percaya Ani Yudhoyono dapat pulang sendirian ke Jakarta.
"Because I put trust on her," ujar SBY.
Namun akhirnya, Ani Yudhoyono tetap diantar pulang oleh SBY.
• Ceritakan Saat-saat Terakhir Ani Yudhoyono Sempat Menangis, SBY Ingin Wujudkan Cita-cita Istrinya
Seseorang yang bertanggungjawab di asrama tersebut mengatakan agar SBY mengantar dulu Ani Yudhoyono.
"Akhirnya saya dibawa kembali, kemudian bapak menyusul dengan pesawat udara (ke Timtim)," ujar Ani Yudhoyono.
Setelah ditinggal ke Timor Timur kala itu, Ani Yudhoyonomengaku khawatir lantaran salah satu kabar yang datang kepadanya.
Kala itu, SBY berangkat dengan salah seorang seniornya, namun dari Kopassus.
Hampir dua pekan, Ani Yudhoyono tak menerima kabar dari SBY.
Tahu-tahu, Ani Yudhoyono mendengar kabar, senior SBY di Kopassus tersebut gugur.
• Wajah Ani Yudhoyono Bahagia dan Rileks pada Saat Terakhirnya, SBY Jatuhkan Air Mata
"(Dulu itu) enggak ada hape, enggak ada yang namanya telepon-teleponan. Waktu itu saya masih degdegan, masih berdoa. Tahu-tahu saya mendengar kabar bahwa Kapten Niko Tumatar (senior yang berangkat dengan SBY ke Timtim) gugur di sana," ujarAni Yudhoyono.