TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Jasa Marga, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan pihak terkait menggelar rapat koordinasi untuk persiapan menghadapi arus balik Lebaran 2019 di Jakarta, Senin (3/6/2019).
Dari hasil rapat itu diputuskan sistem satu arah atau one way juga akan diberlakukan pada arus balik, yakni pada 7-10 Juni pukul 12.00-24.00 WIB.
Adapun sistem one way akan diterapkan mulai dari KM 414 Kalikangkung sampai dengan KM 70 Cikampek Utama.
Selanjutnya, mulai dari KM 70 hingga KM 29 akan diberlakukan contra flow atau Korlantas Polri akan menerapkan kebijakan sesuai dengan situasi di lapangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, melihat dari arus mudik beberapa hari lalu, ada kebiasaan masyarakat berangkat setelah Maghrib sehingga saat perjalanan di jalan tol sudah kelelahan. Hal ini membuat rest area bermasalah saat tengah malam atau pagi hari.
"Dengan diberlakukannya one way, kita mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan mulai sholat subuh sehingga perjalanan siang atau sore masuk Jakarta. Karena perjalanan kalau tengah malam, rest area penuh sehingga mereka istirahat di bahu jalan. Dampaknya adalah hambatan di rest area,” kata Dirjen Budi dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (4/6/2019).
Baca: H-1 Lebaran, 27.024 Pemudik Berangkat Dari Stasiun Pasar Senen
Dirjen Budi mengimbau agar masyarakat juga mengatur waktu kepulangan mereka.
“Pulanglah lebih awal, misalnya tanggal 7. Jamnya juga harus diatur sehingga kalau perjalanan pagi hari maka tidak ada terlalu mengantuk,” ujar Dirjen Budi.
Hal serupa disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia memprediksi puncak arus balik terjadi pada 8 dan 9 Juni, sehingga masyarakat diimbau melakukan perjalanan lebih awal.
"Yang tidak kalah penting peak arus balik itu pendek di 8 dan 9 Juni. Saya usulkan kalau pulang di hari kedua ketiga (6 atau 7 Juni) atau tambahkan satu hari jadi tanggal 10 Juni," ujar Menhub Budi.