Ia mengatakan, mereka sudah berupaya mencari cara agar bisa segera mendapatkan obat, namun tidak tersedia stok di area Ruteng.
“Susah juga, minta di Puskesmas pun tidak ada, tidak ada semua. Mau minta di Dinas Kesehatan juga tidak ada,” katanya.
Ditanya terkait solusi untuk kasus seperti yang diungkap Boni, ia mengatakan, mereka memilih meminta pasien mencari sendiri.
“Kita anjurkan orang per orang, (untuk) mau beli di Labuan Bajo,” jelasnya.
Boni menyatakan, seharusnya pemerintah tidak main-main dengan urusan layanan kesehatan.
Baca: Respon Komisioner KPK Terkait Arsitektur Masjid Al Safar yang Menyerupai Simbol Illuminati
“Selain kemiskinan, rendahnya mutu pelayanan kesehatan merupakan isu besar yang menghambat pembangunan manusia di Manggarai, khususnya, dan NTT umumnya,” tegasnya.
“Semoga kasus ini mendapat perhatian dari institusi KPK sebagai pranata demokrasi yang menjadi harapan masyarakat dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih,” tutup Boni.